USAHA penangakaran lebah madu yang digeluti Samsiran, 60, terlihat sederhana. Samsiran cukup menyediakan rumah-rumahan khusus dari kayu berukuran sekitar 50×50 sentimeter. Di dalam kotak tersebut ia tempatkan satu ratu lebah, dengan sendirinya akan diikuti ribuan koloni lebah.
Selain itu, Samsi juga tak perlu memberi makan lebah. Kotak-kotak kayu tersebut tinggal dia taruh di area hutan, perkebunan atau daerah yang terdapat banyak ragam pepohonan banyak bunganya. ”Untuk penangkaran kita menggunakan sistem gembala,’’ ujar dia.
Setelahnya, ribuan lebah akan lalu lalang keluar masuk kotak untuk menjelajah ragam bunga yang ada di wilayah sekitar. Setelah menghisap nektar (sari bunga) yang diproduksi lebah menjadi madu.
Saat ini, madu Samsi tak hanya tersohor di wilayah Kabupaten Jombang, bahkan setiap hari madu ini sudah dikirim hingga beberapa daerah mulai Solo, Yogyakarta, Kebumen, Jakarta, Tangerang, Bogor hingga luar pulau seperti Kalimantan dan Sulawesi. ”Alhamdulillah pengiriman madu ke beberapa daerah selama ini lancar,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (23/2).
Saat ini sudah ada ratusan agen lebih yang membantu pendistribusian madu di seantero nusantara. ”Mungkin sekitar 200-an agen,’’ tambahnya.
Untuk harga madu, Samsi dengan ukuran paling kecil ukuran 150 ml dengan harga Rp 25 ribu, ukuran 330 ml Rp 50 ribu, besar 650 ml Rp 95 ribu dan 1 liter Rp 135 ribu. ”Itu untuk jenis madu murni dari bunga randu, rambutan, hutan, mangga, kaliandra dan kangkung,’’ papar dia.
Namun ada juga madu hitam dari bunga akasia yang dijual dengan harga lebih mahal. Harganya selisih Rp 5- Rp 10 ribu tergantung ukuran. ”Ada juga madu super campuran madu, bee pollen dan royal jelly yang harganya memang agak sedikit mahal mulai Rp 35 ribu per 150 ml dan Rp 185 ribu per 1 liternya,” pungkasnya.