Masyarakat Wonosalam sangat menghargai warisan nenek moyang. Salah satu tradisi yang masih terjaga hingga kini, yakni tradisi wiwit kopi di Kampung Adat Segunung, Desa Cararangwulung, Kecamatan Wonosalam. Tradisi ini dilakukan warga sebagai bentuk rasa syukur sebelum memulai masa panen kopi.
Sebagai daerah sentra durian, Kecamatan Wonosalam memiliki banyak sajian kuliner berbahan durian. Salah satunya, di warung Dusun Pucangrejo yang menyajikan olahan durian untuk es campur selain kolak ketan yang sudah umum.
Di Wonosalam, ragam kesenian tradisional terus hidup dan terjaga. Salah satunya kesenian barongan. Hal ini juga yang menginspirasi Tariske Valentine, 20, pemuda asal Dusun Sanggar, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam merintis pembuatan kerajinan barongan. Seiring produknya mulai dikenal, pemasarannya bahkan tembus hingga luar Jawa.
Kopi excelsa menjadi salah satu produk unggulan Wonosalam, bahkan kini semakin eksis setelah masuk pasar ekspor. Kopi yang tumbuh subur di lereng kaki Gunung Anjasmoro Wonosalam ini dikenal memiliki rasa istimewa. Sebagian pecinta kopi menyebut keistimewaan kopi excelsa Wonosalam dari rasa pahit, manis, masam dan sepat bercampur jadi satu.
Aan termotivasi membuat wayang kulit sejak duduk di bangku VIII SMP. Salah satu hobi remaja ini, yakni menonton pagaleran wayang. Ia pun mencoba-coba membuat kerajinan wayang dari kulit sapi secara otodidak. ”Saya belajar secara otodidak sejak SMP. Akhirnya, bisa tekun sampai sekarang,’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (18/5).
Keindahan panorama alam di Kecamatan Wonosalam menjadi sumber inspirasi bagi warga yang tinggal di lereng gunung Anjasmoro berkarya. Seperti ditekuni Nur Okno Femiati, 33, perajina batik asal Dusun Segunung, Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam mampu menciptakan batik dengan motif alam khas alam Wonosalam. Hasilnya tak hanya menarik, namun juga bisa mengenalkan Wonosalam melalui kreasi batik.
Perawatan salak pondok juga tak terlalu ribet. Petani cukup membersihkan pelepah yang sudah tua. Kemudian rutin dilakukan penjarangan tunas pohon agar pembuahan bisa lebih maksimal. Untuk pupuk, petani memanfaatkan pupuk kompos atau organik dari kotoran ternak.
WONOSALAM sejak dulu sudah dikenal akan kekayaan hasil alamnya yang melimpah. Mulai ragam aneka buah, ubi hingga sayur yang tumbuh di wilayah Kecamatan Wonosalam dikenal segar dan berkualitas. Sayang, dalam hal pemasaran dan penjualannya, kebanyakan masih dilakukan warga secara tradisional sehingga secara nilai jualnya masih tergolong rendah dan murah.