JOMBANG – Menjadi wanita karir merupakan suatu hal yang patut disyukuri. Begitu, menurut guru SMAN Kesamben Witin SPd. Setiap harinya, ia selalu bersemangat datang ke sekolah untuk mengajar. Baginya, selain sebagai profesi, mengajar merupakan ladang beribadah.
”Bekerja adalah ibadah menurut saya, apalagi yang saya kerjakan adalah memberikan ilmu untuk siswa saya,” kata Witin.
Menjadi wanita tidak hanya sebatas melahirkan anak-anak. Namun, lebih dari itu, wanita juga memiliki kesempatan yang luas untuk sukses meniti karir. Seperti halnya dirinya memutuskan untuk mengabdikan diri di dunia pendidikan. ”Saya menjadi guru sejak 2001,” terangnya.
Perjuangannya di dunia pendidikan tidaklah ringan. Awalnya, ia menjadi tenaga guru tidak tetap (GTT) di SMAN Kesamben. Setelah sekitar empat tahun menjadi GTT, pada 2005 ia diangkat menjadi CPNS di SMAN Jogoroto. Setelah dua tahun mengajar di SMAN Jogoroto, ia pindah tugas ke SMAN Kesamben dan berlanjut sampai sekarang. ”Kebetulan saya juga alumni SMAN Kesamben,” jelas wanita asli Dusun Cangkringmalang, Desa Carangrejo, Kecamatan Kesamben ini.
Sebagai wanita karir, Witin sudah terbiasa hidup disiplin. Salah satu kebiasaannya, yakni bangun sebelum Subuh untuk ibadah malam, dilanjutkan dengan menyiapkan sarapan untuk suami dan tiga buah hatinya, Rico Wardana Putra, Chelsy Wardani Putri dan Vico Erlangga. ”Tepat pukul 06.00, semua harus sudah siap untuk pergi ke sekolah. Karena suami bertugas di SMAN Ngoro Mojokerto, jadi harus berangkat sangat pagi,” kata.
Bagi Witin, sarapan adalah hal wajib yang harus dilakukan, kecuali saat puasa seperti Senin dan Kamis. ”Sebelum melakukan aktivitas, saya harus memastikan, perut sudah kenyang energi penuh,” jelas istri Wardoyo MMPd yang juga Kepala SMAN Ngoro Mojokerto.
Di tengah keseibukannya, Witin juga aktif di beberapa kegiatan sosial kemasyarakatan. Seperti mengikuti jamiyah diba, tahlil, dan lain sebagainya di lingkungannya. ”Ya bagaimanapun juga, saya juga ibu-ibu yang butuh bersosial,” ungkap Ketua Dharma Wanita SMAN Ngoro Mojokerto ini.
Saat ini, Witin juga sedang menempuh pendidikan S2 di Unitomo Surabaya untuk meraih gelar magister manajemen. ”Saat ini sedang tesis, alhamdulillah kegiatan kuliahnya banyak yang daring Sabtu dan Minggu,” ungkapnya
Lahir 11 September 1971, kini Witin telah menginjak usia 52 tahun. Ia selalu memperhatikan urusan kesehatan dan kebugaran tubuh, salah satunya dengan rajin mengkonsumsi sayur mayur setiap hari.
Selain itu, Witin rajin mengkonsumsi jus buah setiap pagi. Stok buah yang wajib ada di kulkas adalah stroberi dan tomat. Menurut Witin, buah tidak hanya bagus untuk kesehatan tubuhnya, tapi juga kesehatan kulitnya. ”Buah itu wajib ada stok, apalagi tomat yang harganya sangat murah, saya juga sering mengingatkan siswa saya untuk rajin mengkonsumsi buah,” katanya.
Witin juga aktif olahraga. Ia juga bergabung dengan sanggar senam, sekadar mengeluarkan keringat agar tubuhnya tetap sehat dan fresh. ”Pulang sekolah gitu tiga kali seminggu saya ke sanggar, cari keringat, biar tetap sehat,” tambahnya. Tak heran, perempuan yang tekah dikarunia satu cucu ini masih terlihat awet muda.