JOMBANG – Muhamad Subaidi adalah politisi senior di DPRD Jombang. Namanya tak asing lagi di telinga masyarakat. Terlebih, dia sudah terpilih menjadi wakil rakyat tiga periode berturut-turut.
Pria kelahiran Pamekasan, 12 Juli 1965 ini mulai mengenyam pendidikan di SDN Demotimur Pamekasan lulus 1978. Kemudian melanjutkan di MTsN 1 Jember lulus 1981 dan MAN 1 Jember lulus 1984. “Karena menyukai politik, saya melanjutkan kuliah jurusan Fisipol Undar lulus 1989 dan S2 UGM Yogyakarta lulus 1997 dengan jurusan yang sama,” katanya saat diwawancarai wartawan koran ini, kemarin (18/3).
Anak ke-5 dari tujuh bersaudara pasangan H Zainab dan Hj Siti Hamidah ini memiliki alasan khusus untuk menjadi wakil rakyat. Dia bertekad, politik menjadi jalan hidup yang dipilih. Sehingga bergabung di PKB dan menjadi pengurus aktif 1998. Saat itu, dirinya ditunjuk Wakil Sekretaris Dewan Tanfidz DPC PKB hingga 2001. “Mencalonkan diri dan dicalonkan merupakan tugas partai yang harus dijalankan,” ungkapnya.
Lebih dari itu, Subaidi berkeinginan menjadi alat perjuangan politik NU di lembaga pemerintahan. “Sebab, saya dididik guru saya KH Ahmad Shidiq mantan Rois Aam PBNU untuk kepentingan semacam itu,” beber bapak tiga anak yang semua perempuan ini.
Setahun kemudian, 1999, dia mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Jombang. “Baru 2004 saya dipercaya masyarakat dan ditunjuk menjadi anggota Komisi D dan Ketua Fraksi PKB,” katanya.
Tahun 2014 dirinya kembali dipercaya menjadi anggota DPRD Jombang, dan bahkan ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPRD Jombang hingga 2019. “Periode ketiga ini saya menjadi anggota Komisi B dan ditunjuk sebagai Ketua Fraksi PKB,” tutur Subaidi.
Dengan berturut-turutnya menjadi wakil rakyat, ia bertekad untuk membangun jaringan dan memfasilitasi penguatan ekonomi kerakyatan. Saat ini, pihaknya punya sekitar 100 pendampingan usaha mikro di Kecamatan Jombang dan Peterongan.
Selain itu, dirinya berusaha mewujudkan cita-cita almarhum KH Abdul Nasir Abdul Fatah, mantan Rois syuriah PCNU Jombang, yang mempunyai keinginan membangun kantor ranting NU se-Kabupaten Jombang. “Saya diperintah beliau, untuk menjadikan ranting NU se MWC NU Jombang sebagai percontohan. Insyaallah progresnya akhir tahun 2024,” tegasnya.
Hingga saat ini pihaknya telah memfasilitasi 8 gedung kantor ranting NU di Kecamatan Jombang yang meliputi Desa Banjardowo, Denanyar, Plosogeneng, Mojongapit, Jabon, dan Desa Jelakombo. “Serta dua desa di Kecamatan Peterongan, yakni Desa Sumberjo dan Dukuhklopo,” pungkas dia.