22.5 C
Jombang
Saturday, April 1, 2023

Proyek Pasar Pon Tak Kunjung Rampung, Pedagang Makin Buntung

JOMBANG – Pembangunan Pasar Pon Jombang sudah molor sejak 15 Desember 2022 lalu. Meski begitu, hingga mendekati pengujung Januari 2023, pekerjaan tak kunjung kelar. Ratusan pedagang yang sementara menempati tempat relokasi berharap pembangunan pasar segera rampung. Sebab, selama menempati lapak sementara omzet pedagang cenderung menurun.

”Ya jelas pengaruh, omzet jualannya turun. Langgganan banyak yang tidak tahu, banyak yang nyari-nyari,” kata M Rony salah satu pedagang Pasar Pon Jombang kepada Jawa Pos Radar Jombang, Jumat (27/1) kemarin.

Pantauan di lokasi, sejumlah pekerja masih terlihat sibuk mengejar keterlambatan progres pembangunan pasar yang semestinya sejak 15 Desember tahun lalu harus rampung. Terlihat rangka atap sudah terpasang, namun kondisinya masih bolong, hanya sebagian kecil yang sudah tertutup. Sementara penambahan waktu pekerjaan yang diberikan pejabat pembuat komitmen (PPK) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jombang kepada pelaksana tersisa sepekan lagi.

Di lokasi lain, sekitar pukul 10.00, tampak sejumlah pedagang menempati deretan lapak-lapak sementara dari kayu dan dinding triplek. Tidak sedikit pedagang yang terpaksa memasang meja di depan lapak untuk menggelar dagangan lantaran ukuran lapak yang mereka tempati sejak sekitar Agustus tahun lalu cukup sempit.

Baca Juga :  Masih Kurang 9 Kilometer, Pariterong Tak Tuntas Tahun Ini

Bagian atas lorong lapak-lapak pedagang dipasang penutup dari paranet warna hitam untuk mengurangi terik matahari juga pelindung dari hujan. ”Sudah sejak Agustus, ya enam bulanan jualan di sini,” imbuh Rony.

Ditanya terkait proyek rehabilitasi pasar yang tek kunjung kelar, dia sendiri mengaku kecewa. Sebab, dulu waktu sosialiasi disampaikan, pekerjaan akan rampung sebelum akhir tahun, sehingga Januari sudah bisa ditempati pedagang berjualan. ”Jadi dulu pernah disampaikan antara Januari atau Februari sudah bisa nempati (kios) yang baru, teryata pembangunannya tak selesai-selesai,” imbuh dia.

Rony menyebut, selama berjualan di lapak sementara, selain tempatnya dirasa kurang representatif, omzet yang dia dapat dari berjualan ikan segar cenderung menurun. ”Memang berpengaruh omzet, sebab sebagian langganan saya mungkin tidak tahu tempat saya jualan,” bebernya.

Senada, Rustini pedagang lainnya juga mengakui, sudah enam bulan terakhir berjualan di tempat relokasi. ”Proyeknya nggak selesai-selesai, belum bisa pindah seperti dulu,” kata Rustini.

Dia juga belum mengetahui, sampai kapan akan berjualan di lapak sementara. ”Belum ada pertemuan. Dulu waktu mau dipindah sering ada pertemuan, sekarang kesannya dibiarkan begini pedagang,” kata Rustini.

Baca Juga :  Diperbaiki Lagi, Lantai Trotoar Jl KH Wahid Hasyim Tetap Rusak Kembali

Sementara itu, Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo belum bisa memberikan keterangan terkait progres pekerjaan proyek. ”Mohon maaf hari ini (kemarin, Red) saya belum bisa konfirmasi nggeh,” tulis Suwignyo melalui pesan Whatsapp.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek rehabilitasi Pasar Pon Jombang tak kunjung tuntas. Padahal sesuai kontrak kerja awal, pekerjaan seharusnya selesai pada 15 Desember tahun lalu. Sekdakab meminta pejabat pembuat komitmen (PPK) tegas terkait denda keterlambatan.

Sesuai dengan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), rehabilitasi Pasar Pon Jombang dilaksanakan selama 150 hari kerja, tepatnya pada 20 Juli-15 Desember 2022.  Sebagai pelaksana CV Satu Jaya asal Kabupaten Trenggalek dengan harga penawaran sebesar Rp 3,9 miliar dari pagu Rp 4,6 miliar. Sesuai rencana, nantinya ada sekitar 72 kios dan 7 toko serta 20 kios cadangan yang dibangun. Selain itu 75 untuk lesehan. ”Kita harapkan dengan tambahan waktu ini bisa segera diselesaikan, sehingga secepatnya bisa ditempati,” imbuhnya. (fid/naz/riz)

JOMBANG – Pembangunan Pasar Pon Jombang sudah molor sejak 15 Desember 2022 lalu. Meski begitu, hingga mendekati pengujung Januari 2023, pekerjaan tak kunjung kelar. Ratusan pedagang yang sementara menempati tempat relokasi berharap pembangunan pasar segera rampung. Sebab, selama menempati lapak sementara omzet pedagang cenderung menurun.

”Ya jelas pengaruh, omzet jualannya turun. Langgganan banyak yang tidak tahu, banyak yang nyari-nyari,” kata M Rony salah satu pedagang Pasar Pon Jombang kepada Jawa Pos Radar Jombang, Jumat (27/1) kemarin.

Pantauan di lokasi, sejumlah pekerja masih terlihat sibuk mengejar keterlambatan progres pembangunan pasar yang semestinya sejak 15 Desember tahun lalu harus rampung. Terlihat rangka atap sudah terpasang, namun kondisinya masih bolong, hanya sebagian kecil yang sudah tertutup. Sementara penambahan waktu pekerjaan yang diberikan pejabat pembuat komitmen (PPK) Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jombang kepada pelaksana tersisa sepekan lagi.

Di lokasi lain, sekitar pukul 10.00, tampak sejumlah pedagang menempati deretan lapak-lapak sementara dari kayu dan dinding triplek. Tidak sedikit pedagang yang terpaksa memasang meja di depan lapak untuk menggelar dagangan lantaran ukuran lapak yang mereka tempati sejak sekitar Agustus tahun lalu cukup sempit.

Baca Juga :  Gagal Realisasikan Janji Politik, Dewan Turut Kritik Kepemimpinan Mu-Rah

Bagian atas lorong lapak-lapak pedagang dipasang penutup dari paranet warna hitam untuk mengurangi terik matahari juga pelindung dari hujan. ”Sudah sejak Agustus, ya enam bulanan jualan di sini,” imbuh Rony.

Ditanya terkait proyek rehabilitasi pasar yang tek kunjung kelar, dia sendiri mengaku kecewa. Sebab, dulu waktu sosialiasi disampaikan, pekerjaan akan rampung sebelum akhir tahun, sehingga Januari sudah bisa ditempati pedagang berjualan. ”Jadi dulu pernah disampaikan antara Januari atau Februari sudah bisa nempati (kios) yang baru, teryata pembangunannya tak selesai-selesai,” imbuh dia.

Rony menyebut, selama berjualan di lapak sementara, selain tempatnya dirasa kurang representatif, omzet yang dia dapat dari berjualan ikan segar cenderung menurun. ”Memang berpengaruh omzet, sebab sebagian langganan saya mungkin tidak tahu tempat saya jualan,” bebernya.

Senada, Rustini pedagang lainnya juga mengakui, sudah enam bulan terakhir berjualan di tempat relokasi. ”Proyeknya nggak selesai-selesai, belum bisa pindah seperti dulu,” kata Rustini.

Dia juga belum mengetahui, sampai kapan akan berjualan di lapak sementara. ”Belum ada pertemuan. Dulu waktu mau dipindah sering ada pertemuan, sekarang kesannya dibiarkan begini pedagang,” kata Rustini.

Baca Juga :  Tanpa Protokol Kesehatan, Pilkades Bisa Ditunda

Sementara itu, Kepala Disdagrin Jombang Suwignyo belum bisa memberikan keterangan terkait progres pekerjaan proyek. ”Mohon maaf hari ini (kemarin, Red) saya belum bisa konfirmasi nggeh,” tulis Suwignyo melalui pesan Whatsapp.

Seperti diberitakan sebelumnya, proyek rehabilitasi Pasar Pon Jombang tak kunjung tuntas. Padahal sesuai kontrak kerja awal, pekerjaan seharusnya selesai pada 15 Desember tahun lalu. Sekdakab meminta pejabat pembuat komitmen (PPK) tegas terkait denda keterlambatan.

Sesuai dengan SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja), rehabilitasi Pasar Pon Jombang dilaksanakan selama 150 hari kerja, tepatnya pada 20 Juli-15 Desember 2022.  Sebagai pelaksana CV Satu Jaya asal Kabupaten Trenggalek dengan harga penawaran sebesar Rp 3,9 miliar dari pagu Rp 4,6 miliar. Sesuai rencana, nantinya ada sekitar 72 kios dan 7 toko serta 20 kios cadangan yang dibangun. Selain itu 75 untuk lesehan. ”Kita harapkan dengan tambahan waktu ini bisa segera diselesaikan, sehingga secepatnya bisa ditempati,” imbuhnya. (fid/naz/riz)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/