22.8 C
Jombang
Saturday, April 1, 2023

Penyakit DBD Mulai Mewabah, Dewan Minta Dinkes Jombang Proaktif

JOMBANG – Kalangan dewan meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang lebih proaktif dalam memberantas penyebaran nyamuk Aedes Aegypti. Menyusul banyaknya penderita Demam Berdarah Dengue belakangan terakhir, baik yang dirawat di puskesmas maupun yang dirujuk di RSUD Jombang. 

”Memang keluhan warga begitu, mereka mulai masuk ke sejumlah puskesmas,” ujar Erna Kuswati, Ketua Komisi D DPRD Jombang, kemarin (22/1). Ia menyampaikan, sejak memasuki musim penghujan Desember lalu banyak warga yang mulai menderita demam tinggi diikuti pusing dan mual-mual.  

Dari gejala tersebut, dia meminta Dinkes lebih proaktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan beberapa cara. Salah satunya, meminta kader kesehatan untuk sering turun mengajak warga langsung melakukan pencegahan dengan menutup, menguras, dan mengubur barang bekas. ”Intensitas PSN kader desa harus ditingkatkan, misalnya kalau dilakukan hari Jumat, mungkin dilakukan 2 kali dalam seminggu,” jelasnya.

Baca Juga :  Pengadaan Lahan untuk Relokasi Pedagang Tunggu SK Bupati Jombang

Menurut dia, pencegahan dengan PSN lebih efektif daripada fogging alias pengasapan. Sebab, dengan cara tersebut jentik nyamuk bisa dibasmi semua. Berbeda dengan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa. ”Selain itu, kader juga bisa merubah mindset masyarakat agar lebih peduli terhadap bahaya DBD,” tandasnya.

Dia tak ingin kasus DBD di Jombang menjadi kejadian luar biasa (KLB) kembali. ”Karena itu agar tidak sampai KLB dilakukan pencegahan sejak sekarang,” tegas dia.

Sementara itu, Kadinkes Jombang drg Subandriyah menyampaikan jumlah penderita DBD terus terdeteksi. Terhitung bulan ini saja sudah ada 11 warga yang positif menderita DBD dan diberikan perawatan di puskesmas dan RSUD. ”Dari hasil laporan teman-teman sudah ada 11 warga yang positif,” ujar dia.

Baca Juga :  DPRD Jombang Minta Dinas Awasi Distribusi Pupuk Subsidi

Dari 11 penderita tersebut, tersebar di beberapa daerah. Meliputi empat penderita di Kecamatan Sumobito, dua dari utara Brantas, empat dari Kecamatan Peterongan dan satu penderita lainnya dari Kecamatan Jogoroto. ”Totalnya ada 11 orang,” paparnya.

Diakui, angka bebas jentik per Januari ini meningkat hingga 89 persen. Tahun sebelumnya, angka bebas jentik di Jombang tercatat 86 persen. ”Mangkanya angka penderita DBD tercatat menurun, karena bebas jentiknya naik,” pungkas dia. (*)

JOMBANG – Kalangan dewan meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang lebih proaktif dalam memberantas penyebaran nyamuk Aedes Aegypti. Menyusul banyaknya penderita Demam Berdarah Dengue belakangan terakhir, baik yang dirawat di puskesmas maupun yang dirujuk di RSUD Jombang. 

”Memang keluhan warga begitu, mereka mulai masuk ke sejumlah puskesmas,” ujar Erna Kuswati, Ketua Komisi D DPRD Jombang, kemarin (22/1). Ia menyampaikan, sejak memasuki musim penghujan Desember lalu banyak warga yang mulai menderita demam tinggi diikuti pusing dan mual-mual.  

Dari gejala tersebut, dia meminta Dinkes lebih proaktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan beberapa cara. Salah satunya, meminta kader kesehatan untuk sering turun mengajak warga langsung melakukan pencegahan dengan menutup, menguras, dan mengubur barang bekas. ”Intensitas PSN kader desa harus ditingkatkan, misalnya kalau dilakukan hari Jumat, mungkin dilakukan 2 kali dalam seminggu,” jelasnya.

Baca Juga :  BPTD Jawa Timur Angkat Bicara Soal Lampu Peringatan di Jalan Nasional

Menurut dia, pencegahan dengan PSN lebih efektif daripada fogging alias pengasapan. Sebab, dengan cara tersebut jentik nyamuk bisa dibasmi semua. Berbeda dengan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa. ”Selain itu, kader juga bisa merubah mindset masyarakat agar lebih peduli terhadap bahaya DBD,” tandasnya.

Dia tak ingin kasus DBD di Jombang menjadi kejadian luar biasa (KLB) kembali. ”Karena itu agar tidak sampai KLB dilakukan pencegahan sejak sekarang,” tegas dia.

Sementara itu, Kadinkes Jombang drg Subandriyah menyampaikan jumlah penderita DBD terus terdeteksi. Terhitung bulan ini saja sudah ada 11 warga yang positif menderita DBD dan diberikan perawatan di puskesmas dan RSUD. ”Dari hasil laporan teman-teman sudah ada 11 warga yang positif,” ujar dia.

Baca Juga :  Proyek Jembatan Baru Ploso, Lima Bidang Lahan Terancam Konsinyasi

Dari 11 penderita tersebut, tersebar di beberapa daerah. Meliputi empat penderita di Kecamatan Sumobito, dua dari utara Brantas, empat dari Kecamatan Peterongan dan satu penderita lainnya dari Kecamatan Jogoroto. ”Totalnya ada 11 orang,” paparnya.

Diakui, angka bebas jentik per Januari ini meningkat hingga 89 persen. Tahun sebelumnya, angka bebas jentik di Jombang tercatat 86 persen. ”Mangkanya angka penderita DBD tercatat menurun, karena bebas jentiknya naik,” pungkas dia. (*)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/