32.5 C
Jombang
Friday, June 2, 2023

31 SMP di Jombang Aajukan Rehab Bangunan Sekolah di Tahun Depan

JOMBANG – Banyak bangunan SMP yang membutuhkan perbaikan. Hingga bulan ini, sudah ada puluhan sekolah yang mengajukan rehab untuk anggaran 2024.

’’Sampai hari ini (21/3) sudah ada 31 SMP yang mengajukan perbaikan, baik itu melalui APBN maupun APBD,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.

Pengusulan perbaikan memang boleh dilakukan setiap tahun. Hanya saja, disetujui atau tidaknya, tergantung keputusan dari pemerintah pusat. ’’Kami hanya memfasilitasi saja, harapannya ya disetujui semua,’’ ungkapnya.

Setelah mengajukan proposal, tim dari dinas PUPR bakal melakukan verifikasi terkait kelayakan pengajuan. Jika dinilai layak, maka akan direkomendasikan untuk mendapatkan rehab.

Senen mengingatkan, sembari mengajukan melalui proposal, kepala sekolah harus memperhatikan dapodik masing-masing. Memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Baca Juga :  Jalan Kabupaten ini Belum Pernah Tersentuh Perbaikan Sejak Mu-Rah Menjabat

’’Dapodik akan menjadi pertimbangan untuk disetujui atau tidaknya proposal yang telah diajukan,’’ urainya. Bunyi dapodik dengan bunyi rekomendasi dari dinas PUPR harus sinkron.

SMPN 1 Jombang termasuk salah satu yang mengajukan rehab dan pembangunan ruang kelas baru (RKB) tahun depan. ’’Kami meneruskan bangunan paling depan. Yang lantai duanya belum selesai, dan rehab beberapa ruang,’’ ungkap Rudy Priyo Utomo, kepala SMPN 1 Jombang.

Tahun 2024, ia mengajukan pembangunan ruang kelas baru untuk lantai dua. Meneruskan pengerjaan DAK tahun 2022 yang baru selesai satu lantai.

’’Tahun 2022 memang hanya dirancang satu lantai, menguatkan bagian pondasi untuk lantai dua. Nah, lantai dua kami ajukan tahun depan, itupun hanya dapat tiga ruang kelas saja, harus bertahap,’’ jelas pria yang akrab disapa Yoyok ini.

Baca Juga :  Korsleting Listrik, Rumah Warga di Peterongan Jombang Ludes Dilalap Api

Pihaknya juga mengajukan rehab enam ruang. Kelas 8 A, B dan C, tiga ruang TIK, serta lab Biologi yang masih menggunakan atas asbes. ’’Kondisinya sekarang rusak, dan sering bocor, sudah kami lakukan tambal sulam, tapi bocor lagi,’’ paparnya.

Dinas PUPR telah melakukan survey, Selasa (22/3). Hasil dari survey itu yang akan diajukan sebagai rekomendasi ke pemerintah pusat. ’’Saya belum tahu hasil surveynya seperti apa,’’ ujarnya.

Sementara untuk APBD kabupaten, Yoyok juga bakal mengajukan rehab di P-APBD tahun ini. Sebab, banyak ruang kelas yang membutuhkan rehab sedang, dan tidak cukup hanya menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). ’’Tahun ini saya akan mengajukan P-APBD, syukur-syukur bisa disetujui semua,’’ ungkapnya. (wen/jif/riz)






Reporter: Wenny Rosalina

JOMBANG – Banyak bangunan SMP yang membutuhkan perbaikan. Hingga bulan ini, sudah ada puluhan sekolah yang mengajukan rehab untuk anggaran 2024.

’’Sampai hari ini (21/3) sudah ada 31 SMP yang mengajukan perbaikan, baik itu melalui APBN maupun APBD,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang.

Pengusulan perbaikan memang boleh dilakukan setiap tahun. Hanya saja, disetujui atau tidaknya, tergantung keputusan dari pemerintah pusat. ’’Kami hanya memfasilitasi saja, harapannya ya disetujui semua,’’ ungkapnya.

Setelah mengajukan proposal, tim dari dinas PUPR bakal melakukan verifikasi terkait kelayakan pengajuan. Jika dinilai layak, maka akan direkomendasikan untuk mendapatkan rehab.

Senen mengingatkan, sembari mengajukan melalui proposal, kepala sekolah harus memperhatikan dapodik masing-masing. Memberikan keterangan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

Baca Juga :  MPLS di SMAN Kabuh, Bikin Siswa Baru Terkesan dan Terkenang

’’Dapodik akan menjadi pertimbangan untuk disetujui atau tidaknya proposal yang telah diajukan,’’ urainya. Bunyi dapodik dengan bunyi rekomendasi dari dinas PUPR harus sinkron.

SMPN 1 Jombang termasuk salah satu yang mengajukan rehab dan pembangunan ruang kelas baru (RKB) tahun depan. ’’Kami meneruskan bangunan paling depan. Yang lantai duanya belum selesai, dan rehab beberapa ruang,’’ ungkap Rudy Priyo Utomo, kepala SMPN 1 Jombang.

Tahun 2024, ia mengajukan pembangunan ruang kelas baru untuk lantai dua. Meneruskan pengerjaan DAK tahun 2022 yang baru selesai satu lantai.

’’Tahun 2022 memang hanya dirancang satu lantai, menguatkan bagian pondasi untuk lantai dua. Nah, lantai dua kami ajukan tahun depan, itupun hanya dapat tiga ruang kelas saja, harus bertahap,’’ jelas pria yang akrab disapa Yoyok ini.

Baca Juga :  Guru Non Eks-THK II Ngaplo usai Gagal Daftar PPPK

Pihaknya juga mengajukan rehab enam ruang. Kelas 8 A, B dan C, tiga ruang TIK, serta lab Biologi yang masih menggunakan atas asbes. ’’Kondisinya sekarang rusak, dan sering bocor, sudah kami lakukan tambal sulam, tapi bocor lagi,’’ paparnya.

Dinas PUPR telah melakukan survey, Selasa (22/3). Hasil dari survey itu yang akan diajukan sebagai rekomendasi ke pemerintah pusat. ’’Saya belum tahu hasil surveynya seperti apa,’’ ujarnya.

Sementara untuk APBD kabupaten, Yoyok juga bakal mengajukan rehab di P-APBD tahun ini. Sebab, banyak ruang kelas yang membutuhkan rehab sedang, dan tidak cukup hanya menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS). ’’Tahun ini saya akan mengajukan P-APBD, syukur-syukur bisa disetujui semua,’’ ungkapnya. (wen/jif/riz)






Reporter: Wenny Rosalina

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/