JOMBANG – STKIP PGRI Jombang sukses mempertahankan anugerah kampus unggulan bentuk sekolah tinggi di lingkungan LLDIKTI Wilayah VII selama 10 tahun. Paling baru, STKIP PGRI Jombang meraih anugerah kampus unggulan dengan peringkat akreditasi B/baik sekali sebagai perguruan tinggi implementasi terbaik pendidikan antiintoleransi, antiperundungan, antikekerasan seksual dan antikorupsi.
”Alhamdulillah, penghargaan ini tak lepas dari kerja keras dan soliditas seluruh civitas akademika STKIP PGRI Jombang,” ujar Prof Dr Dra Munawaroh MKes, Ketua STKIP PGRI Jombang.
Ia menambahkan, anugerah kampus unggulan dari LLDIKTI VII berhasil diraih dan dipertahankan STKIP PGRI Jombang sejak 2013 hingga 2022. ”Dan mohon doa restunya, pada tahun 2023 ini, kami mengajukan perubahan bentuk dari sekolah tinggi menjadi Universitas PGRI Jombang. Semoga izinnya segera turun,” tambahnya.
Untuk mewujudkan itu, STKIP PGRI Jombang telah berupaya menyiapkan diri. Salah satunya, menyiapkan SDM unggul yang berkompeten. Saat ini, STKIP PGRI Jombang sudah memiliki 62 tenaga dosen bergelar doktor. Selain itu, ada 19 dosen yang sedang menempuh program doktor di PTN dalam negeri dan dua dosen di luar negeri.
Sedangkan dari total 112 dosen tetap, lanjut Munawaroh, sebanyak 90 dosen di antaranya sudah tersertifikasi. ”Alhamdulillah tahun 2022 STKIP PGRI Jombang pecah telur untuk jabatan fungsional tertinggi guru besar 1 orang atas nama saya sendiri. Mudah-mudahan diikuti dosen lainnya. Sebab, ada dua yang sedang proses pengajuan guru besar, yakni calon profesor Agus Prianto dan calon profesor Ninik Sudarwati,” papar dia.
Terkait pengembangan bidang kerja sama, STKIP PGRI Jombang tak hanya memperluas jaringan di dalam negeri saja, namun terus melebarkan sayap hingga ke luar negeri. Salah satunya yang sudah terjalin adalah kerja sama dengan Universitas Pingtung dari Taiwan. ”Sementara di dalam negeri sendiri, kita sudah menjalin dengan berbagai instansi baik sekolah mitra di Jawa Timur hingga pemerintah, baik di Kabupaten Jombang, Jawa Timur hingga Kemendikbud,” pungkasnya. (ang/naz/riz)
