31.8 C
Jombang
Thursday, June 8, 2023

Proyek DAK 12 SD di Jombang Belum Masuk Lelang

JOMBANG – Belasan proyek perbaikan SD Negeri di Jombang yang memakai Dana alokasi khusus (DAK) tahun ini belum dilaksanakan. Sampai kemarin, progresnya masih dalam proses perencanaan. Lelang baru akan dilaksanakan bulan Maret.

Seperti yang dikatakan Kepala SDN Kayangan 1, Kiki Ratnaning Arimbi. Pihaknya menyebut baru mendapatkan kabar dari dinas jika proposalnya diterima dan mendapatkan DAK tahun ini. ’’Untuk pelaksanaannya kapan, dan teknisnya bagaimana, saya belum tahu,” ucapnya.

Sebenarnya, ia mengajukan proposal untuk pembangunan ruang kepala sekolah, rehab perpustakaan, pembangunan UKS dan lab komputer serta rehab ruang kelas. Namun yang didapatkan hanya pembangunan lab komputer, ruang UKS, dan rehab ruang kelas.

SDN Kayangan 1 memiliki enam ruang kelas. Ditambah satu ruang yang dijadikan sebagai ruang serbaguna, untuk ruang guru dan ruang kepala sekolah. Dua lokal ruang memiliki kondisi yang memprihatinkan. Reng atau kuda-kuda bagian atas sudah rapuh. Plafon juga mulai rusak.

’’Karena kita ikut lomba, maka kami bekerjasama dengan paguyuban wali murid untuk menambal sedikit-sedikit kekurangan. Dibalik keindahan kelas ini, di dalamnya sangat rapuh dan sangat mengkhawatirkan,’’ urainya.

Ia juga mengisi dapodik sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah. ’’Mengisi dapodik sebaik mungkin sesuai dengan kondisi yang sebenarnya,’’ jelasnya.

Baca Juga :  11 Ruko Masih Tunggak Bayar Sewa, Disdagrin : Kita Tunggu Rekom Pansus

Sebagai kepala sekolah yang baru enam bulan, ia memprioritaskan sarana prasarana. Mempercantik sekolah dengan tanaman, cat yang bagus, dan lingkungan yang bersih. ’’Karena yang masyarakat lihat pertama kali adalah yang tampak luar,’’ tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapala Dinas P dan K Jombang, Senen menyebut proses pengerjaan proyek ini, memang belum berlangsung. Bahkan lelang saja, masih belum dilakukan. ’’Sekarang semuanya belum masuk lelang, masih proses perencanaan,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, kemarin.

Ia menyebut, akan ada 12 SDN di Jombang yang proses pengerjaan proyek berdana DAK-nya harus melalui lelang. Hal itu menyangkut nilai proyek yang berada di atas Rp 200 juta. “SD-SD yang lain yang mendapatkan dibawah Rp 200 juta, tidak perlu melalui lelang,’’ jelasnya.

Ia juga merinci,  12 sekolah itu masing-masing adalah, SDN Kedungmlati Kecamatan Kesamben, Rp 893 juta, untuk pembangunan toilet, laboratorium, ruang UKS, dan rehab ruang kelas. SDN Genukwatu 1 Kecamatan Ngoro, Rp 818 juta, untuk pembangunan lab komputer, toilet, dan rehab ruang kelas.

Ada juga SDN Pagertanjung 1 Kecamatan Ploso yang mendapatkan Rp 687 juta untuk pembangunan lab komputer, toilet, ruang UKS, dan rehab ruang kelas. SDN Carangwulung 1 Kecamatan Wonosalam, Rp 564 juta, untuk pembangunan lab komputer, ruang UKS dan rehab ruang kelas.

Baca Juga :  Toriqoh 238, Belajar dari Semut

Sementara SDN Sukopinggir, Gudo, mendapatkan Rp 494 juta untuk pembangunan ruang UKS, toilet, laboratorium dan rehab ruang perpustakaan. Sedangkan SDN Mojokrapak 1, Tembelang, mendapatkan Rp 485 juta untuk pembangunan lab komputer, ruang guru, dan rehabilitasi perpustakaan.

Begitupun untuk SDN Jombok 1 Kesamben, mendapatkan Rp 469 juta untuk pembangunan ruang UKS, ruang guru, dan rehab ruang kelas. Dan SDN Kayangan 1, Diwek, mendapatkan Rp 460 juta untuk pembangunan lab komputer, ruang UKS, dan rehab ruang kelas.

Begitu pula untuk SDN Dukuhmojo 2 Kecamatan Mojoagung, yang mendapatkan Rp 412 untuk untuk rehab ruang kelas. SDN Ngrandulor 1 Kecamatan Peterongan mendapatkan 303 juta untuk pembangunan lab komputer dan toilet.

Terakhir, adalah SDN Marmoyo Kabuh mendapatkan Rp 296 juta untuk rehab ruang perpustakaan dan pembangunan laboratorium. Serta SDN Talunkidul 2 Sumobito mendapatkan Rp 254 juta untuk pembangunan Lab komputer dan ruang UKS.  (wen/jif/riz)






Reporter: Wenny Rosalina

JOMBANG – Belasan proyek perbaikan SD Negeri di Jombang yang memakai Dana alokasi khusus (DAK) tahun ini belum dilaksanakan. Sampai kemarin, progresnya masih dalam proses perencanaan. Lelang baru akan dilaksanakan bulan Maret.

Seperti yang dikatakan Kepala SDN Kayangan 1, Kiki Ratnaning Arimbi. Pihaknya menyebut baru mendapatkan kabar dari dinas jika proposalnya diterima dan mendapatkan DAK tahun ini. ’’Untuk pelaksanaannya kapan, dan teknisnya bagaimana, saya belum tahu,” ucapnya.

Sebenarnya, ia mengajukan proposal untuk pembangunan ruang kepala sekolah, rehab perpustakaan, pembangunan UKS dan lab komputer serta rehab ruang kelas. Namun yang didapatkan hanya pembangunan lab komputer, ruang UKS, dan rehab ruang kelas.

SDN Kayangan 1 memiliki enam ruang kelas. Ditambah satu ruang yang dijadikan sebagai ruang serbaguna, untuk ruang guru dan ruang kepala sekolah. Dua lokal ruang memiliki kondisi yang memprihatinkan. Reng atau kuda-kuda bagian atas sudah rapuh. Plafon juga mulai rusak.

’’Karena kita ikut lomba, maka kami bekerjasama dengan paguyuban wali murid untuk menambal sedikit-sedikit kekurangan. Dibalik keindahan kelas ini, di dalamnya sangat rapuh dan sangat mengkhawatirkan,’’ urainya.

Ia juga mengisi dapodik sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah. ’’Mengisi dapodik sebaik mungkin sesuai dengan kondisi yang sebenarnya,’’ jelasnya.

Baca Juga :  PTT di Jombang Minta Diusulkan Jadi PPPK

Sebagai kepala sekolah yang baru enam bulan, ia memprioritaskan sarana prasarana. Mempercantik sekolah dengan tanaman, cat yang bagus, dan lingkungan yang bersih. ’’Karena yang masyarakat lihat pertama kali adalah yang tampak luar,’’ tegasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kapala Dinas P dan K Jombang, Senen menyebut proses pengerjaan proyek ini, memang belum berlangsung. Bahkan lelang saja, masih belum dilakukan. ’’Sekarang semuanya belum masuk lelang, masih proses perencanaan,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, kemarin.

Ia menyebut, akan ada 12 SDN di Jombang yang proses pengerjaan proyek berdana DAK-nya harus melalui lelang. Hal itu menyangkut nilai proyek yang berada di atas Rp 200 juta. “SD-SD yang lain yang mendapatkan dibawah Rp 200 juta, tidak perlu melalui lelang,’’ jelasnya.

Ia juga merinci,  12 sekolah itu masing-masing adalah, SDN Kedungmlati Kecamatan Kesamben, Rp 893 juta, untuk pembangunan toilet, laboratorium, ruang UKS, dan rehab ruang kelas. SDN Genukwatu 1 Kecamatan Ngoro, Rp 818 juta, untuk pembangunan lab komputer, toilet, dan rehab ruang kelas.

Ada juga SDN Pagertanjung 1 Kecamatan Ploso yang mendapatkan Rp 687 juta untuk pembangunan lab komputer, toilet, ruang UKS, dan rehab ruang kelas. SDN Carangwulung 1 Kecamatan Wonosalam, Rp 564 juta, untuk pembangunan lab komputer, ruang UKS dan rehab ruang kelas.

Baca Juga :  Dinas P dan K: Ujian Sekolah Untuk Jenjang SD Masih Ada

Sementara SDN Sukopinggir, Gudo, mendapatkan Rp 494 juta untuk pembangunan ruang UKS, toilet, laboratorium dan rehab ruang perpustakaan. Sedangkan SDN Mojokrapak 1, Tembelang, mendapatkan Rp 485 juta untuk pembangunan lab komputer, ruang guru, dan rehabilitasi perpustakaan.

Begitupun untuk SDN Jombok 1 Kesamben, mendapatkan Rp 469 juta untuk pembangunan ruang UKS, ruang guru, dan rehab ruang kelas. Dan SDN Kayangan 1, Diwek, mendapatkan Rp 460 juta untuk pembangunan lab komputer, ruang UKS, dan rehab ruang kelas.

Begitu pula untuk SDN Dukuhmojo 2 Kecamatan Mojoagung, yang mendapatkan Rp 412 untuk untuk rehab ruang kelas. SDN Ngrandulor 1 Kecamatan Peterongan mendapatkan 303 juta untuk pembangunan lab komputer dan toilet.

Terakhir, adalah SDN Marmoyo Kabuh mendapatkan Rp 296 juta untuk rehab ruang perpustakaan dan pembangunan laboratorium. Serta SDN Talunkidul 2 Sumobito mendapatkan Rp 254 juta untuk pembangunan Lab komputer dan ruang UKS.  (wen/jif/riz)






Reporter: Wenny Rosalina

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/