JOMBANG – Penilaian akhir semester (PAS) sesuai kalender pendidikan SD dilaksanakan mulai Senin (5/12) hari ini. Karena tahun ini sudah menerapkan kurikulum merdeka, maka PAS tidak lagi diwajibkan kepada seluruh sekolah.
’’Kita hanya membuat jadwalnya secara umum. PAS boleh diadakan dan boleh ditiadakan,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, kemarin.
PAS diserahkan sepenuhnya kepada satuan pendidikan. Sebab, dasar dari pembelajaran sekarang adalah capaian pembelajaran. Bukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) seperti dulu. ’’Jika PAS tidak diperlukan, maka tidak dilaksanakan juga tidak apa-apa,’’ jelasnya.
Hal ini sudah dia sampaikan sejak awal pembelajaran dengan kurikulum merdeka. Ada yang ujian dilaksanakan secara formatif atau dilakukan setiap menyelesaikan satu materi, atau satu bab. Ada yang tetap sumatif, dilakukan setiap akhir pembelajaran. ’’Ada pembelajaran proyek. Ada yang dilaksanakan setiap hari, setiap minggu, setiap semester juga ada. Jadi ujian setiap mata pelajaran bisa tidak sama,’’ terangnya.
SDN Kepanjen 2 yang merupakan salah satu sekolah penggerak dan menerapkan kurikulum merdeka melakukan PAS 12-23 Desember. Namun tidak semua menggunakan ujian tulis. ’’Di SDN Kepanjen 2 kelas 1 sampai kelas 3 menggunakan assesmen observasi dan proyek. Sedangkan untuk kelas 4 sampai kelas 6 tes tulis,’’ ungkap Saida Setyarini, kepala SDN Kepanjen 2.
Sementara Natsir, kepala SDN Losari Kecamatan Ploso mengatakan, ujian di sekolahnya masih menggunakan tulis. Dilaksanakan mulai hari ini (5/12) sampai Sabtu (10/12). ’’Dari dinas memang tidak ada juknis khusus. Tapi karena kami merasa butuh, maka kami jadwalkan ujian sesuai mata pelajaran,’’ terangnya. (wen/jif/riz)
Reporter: Wenny Rosalina
JOMBANG – Penilaian akhir semester (PAS) sesuai kalender pendidikan SD dilaksanakan mulai Senin (5/12) hari ini. Karena tahun ini sudah menerapkan kurikulum merdeka, maka PAS tidak lagi diwajibkan kepada seluruh sekolah.
’’Kita hanya membuat jadwalnya secara umum. PAS boleh diadakan dan boleh ditiadakan,’’ kata Senen, kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang, kemarin.
PAS diserahkan sepenuhnya kepada satuan pendidikan. Sebab, dasar dari pembelajaran sekarang adalah capaian pembelajaran. Bukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) seperti dulu. ’’Jika PAS tidak diperlukan, maka tidak dilaksanakan juga tidak apa-apa,’’ jelasnya.
Hal ini sudah dia sampaikan sejak awal pembelajaran dengan kurikulum merdeka. Ada yang ujian dilaksanakan secara formatif atau dilakukan setiap menyelesaikan satu materi, atau satu bab. Ada yang tetap sumatif, dilakukan setiap akhir pembelajaran. ’’Ada pembelajaran proyek. Ada yang dilaksanakan setiap hari, setiap minggu, setiap semester juga ada. Jadi ujian setiap mata pelajaran bisa tidak sama,’’ terangnya.
SDN Kepanjen 2 yang merupakan salah satu sekolah penggerak dan menerapkan kurikulum merdeka melakukan PAS 12-23 Desember. Namun tidak semua menggunakan ujian tulis. ’’Di SDN Kepanjen 2 kelas 1 sampai kelas 3 menggunakan assesmen observasi dan proyek. Sedangkan untuk kelas 4 sampai kelas 6 tes tulis,’’ ungkap Saida Setyarini, kepala SDN Kepanjen 2.
Sementara Natsir, kepala SDN Losari Kecamatan Ploso mengatakan, ujian di sekolahnya masih menggunakan tulis. Dilaksanakan mulai hari ini (5/12) sampai Sabtu (10/12). ’’Dari dinas memang tidak ada juknis khusus. Tapi karena kami merasa butuh, maka kami jadwalkan ujian sesuai mata pelajaran,’’ terangnya. (wen/jif/riz)
Reporter: Wenny Rosalina