JOMBANG – Seluruh SMA/SMK dan SLB yang kepala sekolahnya kosong, kini sudah terisi. 16 kepala sekolah yang baru promosi dan mutasi mulai bertugas di sekolah baru per hari ini (5/12).
’’Besok (hari ini) ada penyerahan SK sekaligus sertijab di SMAN 2 Jombang,’’ kata Sri Hartati, kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Jombang, kemarin.
Bai, calon kepala sekolah asal Lamongan yang sebelumnya bertugas sebagai guru di SMAN 1 Bluluk Lamongan kini ditugaskan menjadi kepala SMAN Kabuh. Kepala SMAN Kabuh yang lama, Sudjiono, pindah ke SMAN Bandarkedungmulyo.
Mu’alim yang sebelumnya guru di SMAN Mojoagung ditugaskan di SMAN Jogoroto yang kepala sekolahnya pensiun. Sementara Siyadi yang sebelumnya guru di SMAN 1 Bluluk, kini ditugaskan di SMAN Plandaan yang kepala sekolahnya pensiun per 1 Juli.
Miskandar yang sebelumnya guru di SMAN Kabuh kini menjadi kepala sekolah di SMAN Bareng. Menggantikan Dyah Ayu Endriyaningsih yang dipindah ke SMAN 1 Jombang. Sedangkan Zainal Fatoni, yang sebelumnya kepala SMAN 1 Jombang kini ditugaskan di SMAN 3 Jombang. Menggantikan kepala yang pensiun per 1 Agustus.
Saidun, yang sebelumnya guru di SMAN 1 Jombang kini menjabat kepala SMAN Ngoro. Menggantikan kepala lama yang meninggal dunia. Sementara Waras, yang sebelumnya kepala SMAN Kesamben kini kepala SMAN Mojoagung. Menggantikan Ahmad yang kini ditugaskan di SMAN Kesamben.
Amiroh, yang sebelumnya guru di SMKN 3 Jombang kini ditugaskan sebagai kepala SMKN Kudu. Mengisi kekosongan karena kepala lama pensiun. Sedangkan Abdul Muntolib yang sebelumnya guru SMKN 1 Jombang, kini kepala SMKN 2 Jombang. Menggantikan kepala lama yang pensiun.
Itha Pujiarti yang sebelumnya guru SMKN Kudu, kini menjabat kepala SMKN Wonosalam. Kepala lama, Sulikan, pindah ke SMKN Gudo. Sementara Siswo Rusianto yang sebelumnya di SMKN Gudo kini kepala SMKN 1 Jombang. Sedangkan Deny Setiyawati, yang sebelumnya guru SLBN Jombang kini bertugas sebagai kepala SLBN Jombang.
Sri Hartati menyebut, seluruh usulannya untuk menempatkan calon kepala sekolah asal Jombang sesuai domisili diterima. Namun, kepala sekolah yang baru dipromosikan tidak ditempatkan di sekolah-sekolah besar yang jumlah siswanya banyak. ’’Agar mereka belajar dulu di sekolah-sekolah yang siswanya tidak banyak. Jika sudah cakap dan bagus, tidak menutup kemungkinan akan ada perputaran lagi,’’ ungkapnya. (wen/jif/riz)