JOMBANG – Liga santri hari kedua, ada tiga pertandingan di Stadion Merdeka Jombang, kemarin. PP Kalimasada Plandaan, PP Roudlotul Ulum serta PP Al Fatah 354 tampil sebagai pemenang.
Pertandingan pertama di mulai pukul 07.00 pagi. PP Al Mubarok lawan PP Kalimasada berakhir 0-2. Gol pertama dicetak menit ke-45, sedangkan gol kedua menit ke-68. Kedua gol dicetak M Satria F.
Pertandingan kedua, PP Darussalam lawan PP Roudlotul Ulum dengan hasil akhir 0-3. Gol pertama dicetak M Aditya P menit ke-13. Gol kedua dan ketiga dicetak Akbar Wahyu menit ke 31 dan 58. Sedangkan pertandingan terakhir, dimulai pukul 15.00. PP Darul Muttaqin kalah telak dari PP Al Fatah 354 dengan skor 10-0.
’’Setiap hari tiga pertandingan, satu pagi dan dua sore,’’ kata Sutyo Praftomo, sekretaris Askab PSSI Kabupaten Jombang.
Ia menegaskan, pemain yang turun di liga santri adalah pemain amatir yang terdaftar pada pondok pesantren. ’’Maksudnya amatir, bukan profesional seperti pemain dari Liga 1, atau pemain Liga 2,’’ jelasnya. Pemain juga harus mendapatkan rekomendasi dari pondok pesantren yang mengirim. (wen/jif/riz)
Reporter: Wenny Rosalina
JOMBANG – Liga santri hari kedua, ada tiga pertandingan di Stadion Merdeka Jombang, kemarin. PP Kalimasada Plandaan, PP Roudlotul Ulum serta PP Al Fatah 354 tampil sebagai pemenang.
Pertandingan pertama di mulai pukul 07.00 pagi. PP Al Mubarok lawan PP Kalimasada berakhir 0-2. Gol pertama dicetak menit ke-45, sedangkan gol kedua menit ke-68. Kedua gol dicetak M Satria F.
Pertandingan kedua, PP Darussalam lawan PP Roudlotul Ulum dengan hasil akhir 0-3. Gol pertama dicetak M Aditya P menit ke-13. Gol kedua dan ketiga dicetak Akbar Wahyu menit ke 31 dan 58. Sedangkan pertandingan terakhir, dimulai pukul 15.00. PP Darul Muttaqin kalah telak dari PP Al Fatah 354 dengan skor 10-0.
’’Setiap hari tiga pertandingan, satu pagi dan dua sore,’’ kata Sutyo Praftomo, sekretaris Askab PSSI Kabupaten Jombang.
Ia menegaskan, pemain yang turun di liga santri adalah pemain amatir yang terdaftar pada pondok pesantren. ’’Maksudnya amatir, bukan profesional seperti pemain dari Liga 1, atau pemain Liga 2,’’ jelasnya. Pemain juga harus mendapatkan rekomendasi dari pondok pesantren yang mengirim. (wen/jif/riz)
Reporter: Wenny Rosalina