JOMBANG – Tren kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jombang terus naik. Dalam sehari kemarin (26/6), terdapat temuan 90 baru yang membuat Jombang menjadi daerah dengan tambahan tertinggi di Jawa Timur.
Berdasar rilis di laman info covid-19 jatimprov sore kemarin, menyebut bahwa di Jawa Timur tercatat ada 989 kasus baru, yang 90 di antaranya berasal dari Jombang. Jumlah tersebut membuat Jombang menempati urutan pertama tambahan kasus dari kabupaten/kota lain.
Begitupula dengan rilis Dinkes Jombang, tercatat secara kumulatif pasien terkonfirmasi sebanyak 5.194 orang. Serta terdapat penambahan kasus 90 orang.
Budi Winarno Juru Bicara Satgas Covid-19 Jombang, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya tambahan 90 kasus baru kemarin. Temuan itu membuat Jombang berada di pucuk tambahan tertinggi Jawa Timur. ”Kalau sudah dirilis provinsi begitu ya benar. Cuma secara detilnya kurang paham,” katanya.
Disebutkan, dari 90 tambahan kasus baru itu menyebar di 18 kecamatan. Masing-masing 21 kasus di Kecamatan Diwek dan 18 di Kecamatan Jombang. ”Ada 9 kasus di Kecamatan Mojoagung, 5 di Jogoroto dan Kudu, sementara 4 kasus masing-masing di Peterongan, Gudo dan Bandarkedungmulyo,” imbuh dia.
Sementara tiga kasus lainnya, masing-masing di Kecamatan Mojowarno, Ngoro dan Bareng. Sisanya, dua kasus masing-masing di Kecamatan Tembelang, Perak, Ploso dan Plandaan. ”Untuk satu kasus baru terdapat di Kecamatan Sumobito, Kesamben dan Kabuh,” tutur Budi.
Kendati demikian, ia juga menyampaikan tingkat kesembuhan pasien bertambah 18 orang. ”Mereka dari tujuh kecamatan. Meliputi 5 dari Megaluh dan Gudo, 4 dari Jombang, sisanya dari Kecamatan Diwek, Ploso dan Bareng,” lanjut dia. Sedangkan kasus terkonfirmasi meninggal, dalam sehari tercatat tiga orang. ”Dari Kecamatan Jombang, Megaluh dan Bareng,” terangnya.
Terpisah, drg Subandriyah Kepala Dinkes Jombang tak mengelak adanya temuan kasus baru membuat Jombang tercata, dengan tambahan kasus tertinggi di Jawa Timur. ”Ya,” tegasnya singkat.
Disinggung adakah klaster baru berdasar banyaknya temuan kasus terkonfirmasi, dia menyebut hasil tracing yang sudah dilakukan. ”Kalau dari puskesmas ya tracing kasus yang kemarin, tapi kalau dari rumah sakit yang suspect di rumah sakit berdasar diagnosa,” pungkas perempuan yang akrab disapa I’a ini.