SETELAH upacara peringatan Hari Jadi Pemkab Jombang ke-111 dan Hari Santri Nasional (HSN) selesai, Bupati Jombang Mundjidah Wahab didampingi Wabup Sumrambah dan Forkopimda, me-launching logo Jombang Santri yang memiliki akronim santun, tertib, religius dan inovatif.
Launching ini diawali dengan menekan tombol pengesahan. Turut menyaksikan seluruh peserta upacara, serta disiarkan secara virtual melalui Youtube dan radio. Adapun makna huruf “J” pada kata Jombang terdiri dari beberapa konsep. Di antaranya Gerbang Majapahit, padi, banyu mili, buku terbuka, ludruk, pena, santri, bendera dan aliran sungai.
Terkait dengan peringatan Hari Santri Nasional, bupati menyampaikan sejarah perjalanan santri di Indonesia sangat panjang, bahkan bisa diikuti sejak era Walisongo sampai masa sekarang. Menurut dia, santri adalah aset berharga yang dimiliki Indonesia. ”Indonesia tidak akan merdeka jika tidak ada santri. Dari para santri inilah Bangsa Indonesia memiliki karakter yang kuat sekaligus mampu mempertahankan persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan,” tegasnya.
Bupati menguraikan, tema Hari Santri 2021 adalah Santri Siaga Jiwa Raga. Tema tersebut diusung sebagai pernyataan santri Indonesia agar siap siaga menyerahkan jiwa raga membela dan mempertahankan tanah air, persatuan Indonesia dan mewujudkan perdamaian dunia. ”Dalam hal ini santri yang akan menjaga agama dan tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak pemikiran dan komitmen terhadap persatuan dan kesatuan Indonesia,’’ pungkasnya.
Sesaat setelah upacara selesai, bupati wabup dan jajaran Forkopimda melakukan ziarah ke sejumlah titik. Diantaranya, makam Bupati Kanjeng Sepuh R.A.A. Soeroadiningrat V di Jl Kusuma Bangsa, makam KH Abdul Wahab Chasbullah di Ponpes Tambakberas dan makam KH Hasyim Asyari di komplek Ponpes Tebuireng.