31.8 C
Jombang
Thursday, June 8, 2023

Anda Penderita Stroke? Dokter Bilang Wajib Batasi Lemak saat Berbuka Puasa

RADAR JOMBANG – Bagi individu dengan riwayat penyakit stroke, menjaga makanan utamanya saat berbuka puasa sangat penting dilakukan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah mengurangi makanan yang tinggi lemak. 

“Individu dengan riwayat stroke perlu membatasi makanan tinggi lemak dan juga makanan berbahan dasar tepung dan gula,” kata Dokter spesialis saraf Untung Gunarto SpS MM seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (21/3).

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut menjelaskan bahwa masyarakat perlu mengatur pola makan bergizi seimbang dengan memperbanyak asupan protein.

Pada prinsipnya, kata dia, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

Baca Juga :  SMAN 1 Jombang Konsisten Cetak Prestasi

“Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan komposisi profil lemak tubuh, misalkan kolesterol, trigliserida, low density lipoprotein atau LDL dan high density lipoprotein atau HDL,” katanya.

Dokter Untung juga mengingatkan manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat stroke. “Selama melaksanakan ibadah puasa, seseorang dengan riwayat stroke bisa mengatur pola makan dengan lebih baik saat berbuka puasa dan makan sahur,” katanya.

Selain itu, ibadah puasa dan ibadah lain yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan, kata dia, akan berdampak positif secara psikologis bagi seseorang dengan riwayat stroke.

“Selama menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya, hati akan lebih tenang dan intensitas kesibukan juga berkurang sehingga bisa dapat relaksasi. Perasaan yang damai dan tenang juga mengurangi tingkat stres sehingga baik bagi seseorang dengan riwayat stroke,” katanya.

Baca Juga :  Genangan di Underpass Tol Ganggu Pengguna Jalan

Dia menambahkan bahwa menjalankan ibadah puasa sangat mendukung upaya mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas dan depresi.

“Pada intinya seseorang dengan riwayat stroke bisa tetap melaksanakan ibadah puasa asalkan tetap perhatikan asupan makanan dan yang juga tidak kalah penting adalah harus tetap memperbanyak konsumsi air putih selama berbuka puasa hingga sahur,” pungkasnya. (ant/riz)

RADAR JOMBANG – Bagi individu dengan riwayat penyakit stroke, menjaga makanan utamanya saat berbuka puasa sangat penting dilakukan. Salah satu yang harus diperhatikan adalah mengurangi makanan yang tinggi lemak. 

“Individu dengan riwayat stroke perlu membatasi makanan tinggi lemak dan juga makanan berbahan dasar tepung dan gula,” kata Dokter spesialis saraf Untung Gunarto SpS MM seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (21/3).

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto tersebut menjelaskan bahwa masyarakat perlu mengatur pola makan bergizi seimbang dengan memperbanyak asupan protein.

Pada prinsipnya, kata dia, makanan tinggi lemak yang dikonsumsi berlebihan akan menimbulkan ketidakseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi harian.

Baca Juga :  Tiga Jalan Kabupaten Terdampak Pembangunan Jembatan Ploso

“Hal tersebut dapat menyebabkan ketidakseimbangan komposisi profil lemak tubuh, misalkan kolesterol, trigliserida, low density lipoprotein atau LDL dan high density lipoprotein atau HDL,” katanya.

Dokter Untung juga mengingatkan manfaat ibadah puasa bagi individu dengan riwayat stroke. “Selama melaksanakan ibadah puasa, seseorang dengan riwayat stroke bisa mengatur pola makan dengan lebih baik saat berbuka puasa dan makan sahur,” katanya.

Selain itu, ibadah puasa dan ibadah lain yang dilaksanakan selama bulan suci Ramadhan, kata dia, akan berdampak positif secara psikologis bagi seseorang dengan riwayat stroke.

“Selama menjalankan ibadah puasa dan ibadah lainnya, hati akan lebih tenang dan intensitas kesibukan juga berkurang sehingga bisa dapat relaksasi. Perasaan yang damai dan tenang juga mengurangi tingkat stres sehingga baik bagi seseorang dengan riwayat stroke,” katanya.

Baca Juga :  Tak Ada Sanggahan, Dua Pemenang Proyek Seragam Gratis Sudah Dipastikan

Dia menambahkan bahwa menjalankan ibadah puasa sangat mendukung upaya mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, obesitas dan depresi.

“Pada intinya seseorang dengan riwayat stroke bisa tetap melaksanakan ibadah puasa asalkan tetap perhatikan asupan makanan dan yang juga tidak kalah penting adalah harus tetap memperbanyak konsumsi air putih selama berbuka puasa hingga sahur,” pungkasnya. (ant/riz)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/