JOMBANG – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi, ratusan umat Hindu di Kecamatan Wonosalam menjalani upacara Melasti. Seperti terpantau di Dusun Tegalrejo, Desa Jarak Kecamatan Wonosalam kemarin (18/3). Ratusan umat hindu antusias mengikuti seluruh prosesi acara.
Kegiatan diawali dengan pemberangkatan dari Pura Giri Anjasmoro menuju sumber mata air Njarak di Dusun Tegalrejo. Upacara Melasti ditandai dengan pengambilan sumber mata air yang dilakukan romo mangku.
Prosesi lalu dilanjutkan dengan caru alias membersihkan buana. Seluruh umat hindu baik tua, muda, anak anak khidmat mengikuti prosesi yang diiringi dengan musik gamelan. Kegiatan upacara Melasti kemudian diakhiri dengan larung banten alias membuang bahan-bahan sesaji ke sungai Jarak.
Juwadi Ketua Parsida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jombang menyampaikan, upacara Melasti merupakan salah satu rangkaian menjelang Hari Raya Nyepi. ”Makna melasti adalah pengambilan tirta suci untuk pensucian buana agung (alam) dan buana alit (diri manusia),’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Sebelum menjalankan brata penyepian pada Hari Raya Nyepi nanti, ada dua prosesi yang dilakukan umat Hindu. Pertama upacara Melasti kemudian Tawur Agung dan Pawai Ogoh-ogoh. ”Untuk Tawur Agung dan Pawai Ogoh-ogoh kita laksanakan minggu depan,’’ tambahnya.
Dalam proses upacara Melasti, umat Hindu juga bersama sama membuang bahan – bahan sesaji ke sungai atau yang disebut larung banteng. Harapannya, seluruh keburukan yang ada dalam diri manusia ikut hilang terbawa arus sungai. ”Hal itu kita lakukan sebagai pensucian diri agar kita bisa melaksanakan sesuatu yang positif ke depannya,’’ tandasnya.
Dalam upacara Melasti, umat Hindu berharap dijauhkan dari segala macam bencana di tahun yang akan datang. ”Kita tentu berharap kepada Sang Hyang Widhi untuk selalu memberikan keberkahan pada hidup kita dan dijauhkan dari bencana,’’ pungkasnya. (ang/riz)
Reporter: Anggi Fridianto
JOMBANG – Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi, ratusan umat Hindu di Kecamatan Wonosalam menjalani upacara Melasti. Seperti terpantau di Dusun Tegalrejo, Desa Jarak Kecamatan Wonosalam kemarin (18/3). Ratusan umat hindu antusias mengikuti seluruh prosesi acara.
Kegiatan diawali dengan pemberangkatan dari Pura Giri Anjasmoro menuju sumber mata air Njarak di Dusun Tegalrejo. Upacara Melasti ditandai dengan pengambilan sumber mata air yang dilakukan romo mangku.
Prosesi lalu dilanjutkan dengan caru alias membersihkan buana. Seluruh umat hindu baik tua, muda, anak anak khidmat mengikuti prosesi yang diiringi dengan musik gamelan. Kegiatan upacara Melasti kemudian diakhiri dengan larung banten alias membuang bahan-bahan sesaji ke sungai Jarak.
Juwadi Ketua Parsida Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jombang menyampaikan, upacara Melasti merupakan salah satu rangkaian menjelang Hari Raya Nyepi. ”Makna melasti adalah pengambilan tirta suci untuk pensucian buana agung (alam) dan buana alit (diri manusia),’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang.
Sebelum menjalankan brata penyepian pada Hari Raya Nyepi nanti, ada dua prosesi yang dilakukan umat Hindu. Pertama upacara Melasti kemudian Tawur Agung dan Pawai Ogoh-ogoh. ”Untuk Tawur Agung dan Pawai Ogoh-ogoh kita laksanakan minggu depan,’’ tambahnya.
Dalam proses upacara Melasti, umat Hindu juga bersama sama membuang bahan – bahan sesaji ke sungai atau yang disebut larung banteng. Harapannya, seluruh keburukan yang ada dalam diri manusia ikut hilang terbawa arus sungai. ”Hal itu kita lakukan sebagai pensucian diri agar kita bisa melaksanakan sesuatu yang positif ke depannya,’’ tandasnya.
Dalam upacara Melasti, umat Hindu berharap dijauhkan dari segala macam bencana di tahun yang akan datang. ”Kita tentu berharap kepada Sang Hyang Widhi untuk selalu memberikan keberkahan pada hidup kita dan dijauhkan dari bencana,’’ pungkasnya. (ang/riz)
Reporter: Anggi Fridianto