JOMBANG – Angin puting beliung kembali terjadi di Jombang. Minggu sore kemarin (16/1), menyapu dua dusun di Desa Karangmojo, Kecamatan Plandaan. Akibatnya, tercatat 11 rumah rusak ringan dan berat.
“Sekitar pukul 17.30, pokoknya mau maghrib waktu itu,” ungkap Poniman, 54, salah seorang warga sekitar saat ditemui, Senin pagi (17/1). Sebelum angin datang, mendung gelap datang dan disusul hujan deras. Angin yang berputar, terus bergerak dari areal persawahan menuju permukiman warga.
“Dari arah selatan, angin kencang sekali mengarah ke timur,” ungkapnya. Hanya dalam hitungan detik, sejumlah rumah rusak terutama pada bagian atap. Termasuk rumah Poniman sendiri yang atapnya terbang dibawa angin. “Atapnya terbang, terbalik dan jatuh di jalan depan, saya waktu itu di dalam rumah sama keluarga lima orang,” ungkapnya.
Beruntung, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Istri, anak, menantu dan cucu Poniman langsung lari usai atap rumahnya terbang. Karena berdiri tanpa atap, seluruh perabotan di dalam rumahpun terguyur hujan. Sehingga beberapa perangkat elektronik rusak. “Saya juga harus menginap sementara di rumah saudara malam kemarin,” ucapnya.
Hingga Senin siang, rumah poniman masih terlihat porak poranda tanpa atap. Namun, sejumlah warga dan tetangganya melakukan kerjabakti untuk memperbaiki atap. Beberapa warga lain yang terdampak di sekitar rumahnya juga melakukan hal serupa.
Dikonfirmasi hal ini, Suwita, Kepala Desa Karangmojo membenarkan adanya puting beliung yang menyapu desanya. “Jadi yang terdampak dua dusun, yaitu Dusun Mojogulung dan Dusun Bulubandar,” ungkapnya.
Ia menyebut, dari dua dusun itu total ada 11 rumah yang terdampak angin. Kerusakan rata-rata pada bagian atap rumah. “Yang rusak berat ada dua, yang lainnya rusak ringan,” ucap dia serius.
Hingga kemarin, belum ada bantuan apapun dari Pemkab Jombang. Tim dari BPBD juga tak terlihat di lokasi untuk membantu warga. “Sampai ini tadi belum ada bantuan, untungnya warga masih bisa kerjabakti, jadi membantu tetangganya sendiri,” pungkasnya.