30.3 C
Jombang
Friday, June 2, 2023

Dewan Minta Pemkab Cari Solusi Hidupkan Lagi Pasar Ngrawan Tembelang

JOMBANG – Keberadaan pasar Ngrawan di Tembelang sampai sekarang tak berubah. Sepinya pasar yang baru dibangun ini kembali mendapat sorotan dari wakil rakyat. Sebab, sebagai salah satu bukti jika pemkab masih lemah dalam hal pengembangan pasar tradisional.

”Seharusnya pemkab saat ini memikirkan nasib pasar Tembelang ini seperti apa,” ujarnya Rohmad Abidin, Ketua Komisi B DPRD Jombang. Pemkab semestinya segera mencari solusi agar bisa menghidupkan kembali perekonomian di Pasar Ngrawan Tembelang.

Jangan terkesan ditinggalkan begitu saja dan pada akhirnya mati tak berkembang lagi. Ia menambahkan, pembangunan Pasar Ngrawan sejatinya untuk mengalihkan pedagang yang meluber ada di sepanjang Jalan KH Mimbar Jombang.

Faktanya, justru pedagang malah meninggalkan pasar yang baru dibangun tersebut karena tidak ada pendapatan setiap hari. Terlebih, pembeli sejauh ini memang sudah terbiasa untuk memenuhi kebutuhan sayur, lauk dan rumah tangga lainnya di pasar citra niaga (PCN) Jombang.

Baca Juga :  Kolaborasi dengan Majoo, BRI Beri Solusi Digital untuk Merchant di Indonesia

”Menurut saya dulu Pasar Tembelang menjadi pasar sayur kurang tepat,” imbuhnya. Sehingga pemkab harus berupaya untuk kembali menghidupkan pasar Tembelang dengan melanjutkan rencana awal pembangunan pasar tersebut.

”Ya seperti rencana awal memindahkan pedagang KH Mimbar ke Pasar Tembelang,” tutur Rohmad. Jika dalam perkembangannya tidak bisa dilakukan, maka ke depan harus segera dilakukan kajian bersama untuk mencari penyebab.

Kalau memang hal tersebut juga tidak bisa dilakukan maka memang harus diubah. ”Mungkin bisa digunakan untuk pasar pakaian lengkap dengan sarana rekreasi, pasti luar biasa,” tegasnya.

Sementara itu, Sumarmi, salah seorang pedagang mengaku sampai sekarang tak ada perkembangan  di Pasar Ngrawan. “Masih tetap sepi,” katanya sembari menata barang dagangan. Makin tak diminatinya pasar yang berada di pinggir  jalan provinsi itu semakin terasa. Setelah jumlah pedagang yang berjualan di pagi hari hanya tinggal dia seorang diri.

Baca Juga :  Petani Megaluh Jombang Keluhkan Serangan Hama Wereng

Pedagang lainnya sebagian ada yang gulung tikar hingga mencari tempat berjualan di tempat lain. “Dulu banyak, ada 10 pedagang lebih yang berjualan pag-pagi, seperti Mbak Nik, Pak Hadi, Mbak Sumiah. Sekarang ada yang sudah meninggal ada juga yang libur nggak jualan lagi,” bebernya.

Sedangkan untuk kios, ia menyebut ada sekitar empat orang yang masih bertahan untuk menempati. Berbeda dengan pedagang yang menempati lapak, pemilik toko biasanya baru buka sekitar pukul 08.00 WIB. “Jualan sayur hanya saya saja, sudah nggak ada lagi,” sambung warga Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang ini.

Dia sendiri mengaku heran kenapa keberadaan Pasar Ngrawan kian hari semakin sepi. Tak seperti pasar umumnya ramai di pagi hari yang biasanya banyak warga berburu sayur dan lauk untuk kebutuhan makan sehari-hari. ”Pokoknya setelah dibangun mulai sepi, nggak tahu kenapa kok bisa begitu,” pungkas dia. (*)

JOMBANG – Keberadaan pasar Ngrawan di Tembelang sampai sekarang tak berubah. Sepinya pasar yang baru dibangun ini kembali mendapat sorotan dari wakil rakyat. Sebab, sebagai salah satu bukti jika pemkab masih lemah dalam hal pengembangan pasar tradisional.

”Seharusnya pemkab saat ini memikirkan nasib pasar Tembelang ini seperti apa,” ujarnya Rohmad Abidin, Ketua Komisi B DPRD Jombang. Pemkab semestinya segera mencari solusi agar bisa menghidupkan kembali perekonomian di Pasar Ngrawan Tembelang.

Jangan terkesan ditinggalkan begitu saja dan pada akhirnya mati tak berkembang lagi. Ia menambahkan, pembangunan Pasar Ngrawan sejatinya untuk mengalihkan pedagang yang meluber ada di sepanjang Jalan KH Mimbar Jombang.

Faktanya, justru pedagang malah meninggalkan pasar yang baru dibangun tersebut karena tidak ada pendapatan setiap hari. Terlebih, pembeli sejauh ini memang sudah terbiasa untuk memenuhi kebutuhan sayur, lauk dan rumah tangga lainnya di pasar citra niaga (PCN) Jombang.

Baca Juga :  Petani Megaluh Jombang Keluhkan Serangan Hama Wereng

”Menurut saya dulu Pasar Tembelang menjadi pasar sayur kurang tepat,” imbuhnya. Sehingga pemkab harus berupaya untuk kembali menghidupkan pasar Tembelang dengan melanjutkan rencana awal pembangunan pasar tersebut.

”Ya seperti rencana awal memindahkan pedagang KH Mimbar ke Pasar Tembelang,” tutur Rohmad. Jika dalam perkembangannya tidak bisa dilakukan, maka ke depan harus segera dilakukan kajian bersama untuk mencari penyebab.

Kalau memang hal tersebut juga tidak bisa dilakukan maka memang harus diubah. ”Mungkin bisa digunakan untuk pasar pakaian lengkap dengan sarana rekreasi, pasti luar biasa,” tegasnya.

Sementara itu, Sumarmi, salah seorang pedagang mengaku sampai sekarang tak ada perkembangan  di Pasar Ngrawan. “Masih tetap sepi,” katanya sembari menata barang dagangan. Makin tak diminatinya pasar yang berada di pinggir  jalan provinsi itu semakin terasa. Setelah jumlah pedagang yang berjualan di pagi hari hanya tinggal dia seorang diri.

Baca Juga :  Binrohtal 1.210: Merencanakan Akhir Baik

Pedagang lainnya sebagian ada yang gulung tikar hingga mencari tempat berjualan di tempat lain. “Dulu banyak, ada 10 pedagang lebih yang berjualan pag-pagi, seperti Mbak Nik, Pak Hadi, Mbak Sumiah. Sekarang ada yang sudah meninggal ada juga yang libur nggak jualan lagi,” bebernya.

Sedangkan untuk kios, ia menyebut ada sekitar empat orang yang masih bertahan untuk menempati. Berbeda dengan pedagang yang menempati lapak, pemilik toko biasanya baru buka sekitar pukul 08.00 WIB. “Jualan sayur hanya saya saja, sudah nggak ada lagi,” sambung warga Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang ini.

Dia sendiri mengaku heran kenapa keberadaan Pasar Ngrawan kian hari semakin sepi. Tak seperti pasar umumnya ramai di pagi hari yang biasanya banyak warga berburu sayur dan lauk untuk kebutuhan makan sehari-hari. ”Pokoknya setelah dibangun mulai sepi, nggak tahu kenapa kok bisa begitu,” pungkas dia. (*)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/