22.5 C
Jombang
Saturday, April 1, 2023

Kompleks Makam Tebuireng Jadi Jujukan Peserta Harlah 1 Abad NU

JOMBANG – Gaung Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) terasa hingga Jombang. Seperti terpantau di kompleks makam KH Hasyim Asy’ari area Pondok Pesantren Tebuireng kemarin (7/2), tampak peziarah memadati makam untuk mendoakan pendiri NU.

Pantauan di lokasi, ribuan peziarah tampak memadati area pintu masuk kawasan wisata religi makam Gus Dur. Ratusan kendaraan bus juga terparkir memadati area sekitaran ponpes seharian kemarin. Peziarah harus bergantian keluar masuk kawasan makam.

Syamsuri, 53, salah satu peziarah dari rombongan Majelis Wilayah Cabang (MWC) NU Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah sudah sejak awal berencana ziarah ke makam Mbah Hasyim. ”Kami dua rombongan, dari Sidoarjo masuk stadion tidak bisa hanya di halaman, akhirnya kami ke sini,” ujar dia.

Ia mengatakan, dirinya bersama rombongan Nahdliyin asal Rembang berangkat dari Jawa Tengah Senin (6/2) malam. Namun, di Sidoarjo sudah ramai. ”Agak lama, parkirnya agak jauh, sekitar 4 kilometer jalan kaki,” jelasnya.

Baca Juga :  Pemenang Tak Punya Bibit, Disperta Jombang Pilih Penawar Ketujuh

Ia bersama rombongannya, sudah merencanakan untuk mengikuti peringatan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo. Kemudian dilanjutkan ziarah ke makam para pendiri NU, mulai dari Mbah Hasyim, KH Abdul Wahab Chasbullah di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas dan makam KH Bisri Syansuri di Ponpes Mambaul Maarif Denanyar. ”Nanti ke makam Mbah Wahab dan makam Mbah Bisri Syansuri, setelah itu baru pulang ke Rembang,” pungkasnya.

Sementara itu, Teuku Azwani salah satu pengurus Ponpes Tebuireng Jombang mengatakan, ada puluhan ribu pengunjung berziarah kemarin. Keramaian kunjungan peziarah terasa sejak H-3 kegiatan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo. ”Jadi memang benar, para peziarah kebanyakan setelah menghadiri acara Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo,” ujar dia.

Baca Juga :  Hujan Datang, Sejumlah Lubang Jalan di Jombang Ancam Pengendara

Sejak H-3 harlah, tren kunjungan peziarah terus meningkat. ”Kemarin kita juga kedatangan 30 bus dari PCNU DKI Jakarta, kemudian tadi pagi dari Garut, dari Bekasi, ada juga dari Lampung dan Cilacap,” terangnya.

Karena padat pezirah sejak pagi, pihak pengelola ponpes memberikan kelonggaran kepada para Peziarah. Pada hari biasa, makam tersebut dibuka dari pukul 08.00 hingga 17.00. Namun karena sejak pukul 15.00 kemarin masih padat peziarah akhirnya ditambah dua jam. ”Kita buka sampai menjelang Magrib. Setelah itu kita tutup karena dipakai kegiatan santri,” jelas dia.

Ia mencatat, peningkatan peziarah mencapai 150 persen. Dari jumlah normal pada hari biasa mencapai 5.000 peziarah menjadi 25.000 peziarah dalam sehari. ”Jika dikalkulasi selama tiga hari, sudah ada ratusan ribu peziarah ke Tebuireng,” pungkasnya. (ang/naz/riz)

 






Reporter: Anggi Fridianto

JOMBANG – Gaung Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) terasa hingga Jombang. Seperti terpantau di kompleks makam KH Hasyim Asy’ari area Pondok Pesantren Tebuireng kemarin (7/2), tampak peziarah memadati makam untuk mendoakan pendiri NU.

Pantauan di lokasi, ribuan peziarah tampak memadati area pintu masuk kawasan wisata religi makam Gus Dur. Ratusan kendaraan bus juga terparkir memadati area sekitaran ponpes seharian kemarin. Peziarah harus bergantian keluar masuk kawasan makam.

Syamsuri, 53, salah satu peziarah dari rombongan Majelis Wilayah Cabang (MWC) NU Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah sudah sejak awal berencana ziarah ke makam Mbah Hasyim. ”Kami dua rombongan, dari Sidoarjo masuk stadion tidak bisa hanya di halaman, akhirnya kami ke sini,” ujar dia.

Ia mengatakan, dirinya bersama rombongan Nahdliyin asal Rembang berangkat dari Jawa Tengah Senin (6/2) malam. Namun, di Sidoarjo sudah ramai. ”Agak lama, parkirnya agak jauh, sekitar 4 kilometer jalan kaki,” jelasnya.

Baca Juga :  Berkah Ramadan, Petani Bunga di Jombang Full Senyum

Ia bersama rombongannya, sudah merencanakan untuk mengikuti peringatan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo. Kemudian dilanjutkan ziarah ke makam para pendiri NU, mulai dari Mbah Hasyim, KH Abdul Wahab Chasbullah di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas dan makam KH Bisri Syansuri di Ponpes Mambaul Maarif Denanyar. ”Nanti ke makam Mbah Wahab dan makam Mbah Bisri Syansuri, setelah itu baru pulang ke Rembang,” pungkasnya.

Sementara itu, Teuku Azwani salah satu pengurus Ponpes Tebuireng Jombang mengatakan, ada puluhan ribu pengunjung berziarah kemarin. Keramaian kunjungan peziarah terasa sejak H-3 kegiatan Harlah 1 Abad NU di Sidoarjo. ”Jadi memang benar, para peziarah kebanyakan setelah menghadiri acara Harlah 1 Abad NU di GOR Delta Sidoarjo,” ujar dia.

Baca Juga :  Harga Cabai Rawit Meroket Tembus Rp 82 Ribu Perkilo

Sejak H-3 harlah, tren kunjungan peziarah terus meningkat. ”Kemarin kita juga kedatangan 30 bus dari PCNU DKI Jakarta, kemudian tadi pagi dari Garut, dari Bekasi, ada juga dari Lampung dan Cilacap,” terangnya.

Karena padat pezirah sejak pagi, pihak pengelola ponpes memberikan kelonggaran kepada para Peziarah. Pada hari biasa, makam tersebut dibuka dari pukul 08.00 hingga 17.00. Namun karena sejak pukul 15.00 kemarin masih padat peziarah akhirnya ditambah dua jam. ”Kita buka sampai menjelang Magrib. Setelah itu kita tutup karena dipakai kegiatan santri,” jelas dia.

Ia mencatat, peningkatan peziarah mencapai 150 persen. Dari jumlah normal pada hari biasa mencapai 5.000 peziarah menjadi 25.000 peziarah dalam sehari. ”Jika dikalkulasi selama tiga hari, sudah ada ratusan ribu peziarah ke Tebuireng,” pungkasnya. (ang/naz/riz)

 






Reporter: Anggi Fridianto

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/