22.6 C
Jombang
Friday, June 2, 2023

Ajari Anak Tirakat

JOMBANG – Orang tua tidak harus selalu menuruti keinginan anak. Ada kalanya, orang tua harus memberikan pengertian kepada anak bahkan melatihnya untuk bertirakat.

’’Orang tua harus melatih anak tirakat,’’ kata Katib Syuriyah PBNU, Dr KH Afifuddin Dimyati Alhafid, saat menyampaikan materi pada kajian Ramadan di Islamic Center Unipdu, Rabu (29/3).

Ini mencontoh Nabi Muhhamad sallallahu alaihi wa sallam. Suatu ketika Fatimah mengadu lelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dia minta dicarikan pembantu kepada Nabi. ’’Sebagai kepala negara, Nabi tentu bisa saja memberikan budak,’’ ucapnya.

Namun itu tak dilakukan. Nabi justru menyuruh Fatimah baca subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali dan Allahu akbar 34 kali jelang tidur. Ketika diamalkan, itu memang bisa menghilangkan letih. ’’Membuat kita menyadari hanya Allah SWT yang maha besar, sehingga lelah kita terasa kecil,’’ paparnya.

Baca Juga :  Dulunya Musala Kayu, Masjid Ini Sekarang Jadi Bangunan Megah

Dibalik itu ada pelajaran, orang tua perlu mengajari anak tirakat. Orang tua juga perlu mengajak anak berkomitmen. ’’Misalnya anak ingin rekreasi, kita turuti tapi setelah itu harus mengkhatamkan Quran,’’ ungkapnya.

Orang tua termasuk bapak juga harus mendoakan anak. Seperti doa yang dicontohkan Nabi Ibrahim alaihissalam dalam QS Assaffat 100. ’’Doa bisa tembus ke anak, cucu bahkan generasi bawahnya,’’ terangnya. Nabi Muhammad SAW mengatakan, dia adalah berkah doa bapaknya yakni Nabi Ibrahim.

Orang tua harus memproteksi potensi anak seperti kisah Nabi Yakub yang melarang Nabi Yusuf menceritakan mimpinya. Serta mendorong anak berkarya dalam berbagai bidang. Seperti kisah Nabi Yakub yang menyuruh anak-anaknya masuk dalam beberapa pintu berbeda. (jif/naz/riz)

Baca Juga :  Masjid Baitul Mu’min Desa Ceweng, Musala Kecil yang Jadi Masjid Megah

 

JOMBANG – Orang tua tidak harus selalu menuruti keinginan anak. Ada kalanya, orang tua harus memberikan pengertian kepada anak bahkan melatihnya untuk bertirakat.

’’Orang tua harus melatih anak tirakat,’’ kata Katib Syuriyah PBNU, Dr KH Afifuddin Dimyati Alhafid, saat menyampaikan materi pada kajian Ramadan di Islamic Center Unipdu, Rabu (29/3).

Ini mencontoh Nabi Muhhamad sallallahu alaihi wa sallam. Suatu ketika Fatimah mengadu lelah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dia minta dicarikan pembantu kepada Nabi. ’’Sebagai kepala negara, Nabi tentu bisa saja memberikan budak,’’ ucapnya.

Namun itu tak dilakukan. Nabi justru menyuruh Fatimah baca subhanallah 33 kali, alhamdulillah 33 kali dan Allahu akbar 34 kali jelang tidur. Ketika diamalkan, itu memang bisa menghilangkan letih. ’’Membuat kita menyadari hanya Allah SWT yang maha besar, sehingga lelah kita terasa kecil,’’ paparnya.

Baca Juga :  Sampah Pasar Meluber hingga Rusak Pertanian, DLH-Disdagrin Saling Tuding

Dibalik itu ada pelajaran, orang tua perlu mengajari anak tirakat. Orang tua juga perlu mengajak anak berkomitmen. ’’Misalnya anak ingin rekreasi, kita turuti tapi setelah itu harus mengkhatamkan Quran,’’ ungkapnya.

Orang tua termasuk bapak juga harus mendoakan anak. Seperti doa yang dicontohkan Nabi Ibrahim alaihissalam dalam QS Assaffat 100. ’’Doa bisa tembus ke anak, cucu bahkan generasi bawahnya,’’ terangnya. Nabi Muhammad SAW mengatakan, dia adalah berkah doa bapaknya yakni Nabi Ibrahim.

Orang tua harus memproteksi potensi anak seperti kisah Nabi Yakub yang melarang Nabi Yusuf menceritakan mimpinya. Serta mendorong anak berkarya dalam berbagai bidang. Seperti kisah Nabi Yakub yang menyuruh anak-anaknya masuk dalam beberapa pintu berbeda. (jif/naz/riz)

Baca Juga :  Masjid Baitul Mu’min Desa Ceweng, Musala Kecil yang Jadi Masjid Megah

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/