31.8 C
Jombang
Thursday, June 8, 2023

Toriqoh 241, Nabi dan Kiai Adalah Teladan

JOMBANG – Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso sekaligus Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, menjelaskan pentingnya meneladani Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dan para kiai.

’’Agar syariat Islam yang berasal dari Allah SWT bisa dijalankan manusia, Allah memberi teladan berupa Nabi,’’ tuturnya. Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk taat kepada Nabi. Sebagaimana ditegaskan dalam QS Alhasyr 7.

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam bersabda; Salatlah kalian sebagaimana melihatku salat. ’’Dengan adanya teladan dari Nabi, maka para sahabat mudah ketika ingin melaksanakan salat dan ajaran syariat lainnya,’’ terangnya.

Baca Juga :  Sebut Siap Dipenjara, Kini APH Ngaku Khilaf dan Terbawa Emosi

Termasuk dalam melaksanakan ibadah puasa. ’’Semua syariat Islam sangat manusiawi. Karena teladannya adalah manusia yakni Nabi,’’ tegasnya. Tidak mungkin ada orang mati karena puasa. Justru banyak orang sakit yang sembuh karena puasa.

Nabi juga bersabda; Bicara dengan perbuatan itu lebih efektif dibanding dengan lisan. Artinya, memberi teladan dan contoh itu lebih baik dibanding hanya memberi arahan lisan.

Kiai Cholil lalu mencontohkan santri di pesantren. Mereka mendapatkan pengajaran dari kiai. Juga setiap hari melihat teladan perilaku sehari-hari kiai. Ini membuat hasil pembelajaran santri lebih maksimal. ’’Inilah sebabnya, lebih bagus jika anak-anak dikirim ke pesantren,’’ terangnya.

Belajar di sekolah dan di rumah juga tidak apa-apa. Tetapi gurunya harus mampu memberi teladan. Orang tua juga harus bisa memberi teladan. Sehingga pengajaran kepada anak hasilnya maksimal. ’’Kalau antara yang disampaikan dan dilakukan berbeda, sudah pasti tidak akan masuk kepada anak,’’ tandasnya.

Baca Juga :  Ajari Anak Tirakat

Warga toriqoh dibimbing zikir dengan kaifiyah dan haiah tertentu agar zikir mudah masuk ke dalam hati. Jika zikir sudah masuk ke dalam hati, maka apa yang diucapkan dan dilakukan akan selalu diwarnai zikir sehingga sama. (jif/naz/riz)

 

JOMBANG – Pengasuh PP Darul Ulum Rejoso sekaligus Ketua MUI Jombang, KH Cholil Dahlan, menjelaskan pentingnya meneladani Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dan para kiai.

’’Agar syariat Islam yang berasal dari Allah SWT bisa dijalankan manusia, Allah memberi teladan berupa Nabi,’’ tuturnya. Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk taat kepada Nabi. Sebagaimana ditegaskan dalam QS Alhasyr 7.

Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.

Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam bersabda; Salatlah kalian sebagaimana melihatku salat. ’’Dengan adanya teladan dari Nabi, maka para sahabat mudah ketika ingin melaksanakan salat dan ajaran syariat lainnya,’’ terangnya.

Baca Juga :  Rekomendasi Tak Kunjung Dilaksanakan, Komisi A : DPMD-Inspektorat Lambat

Termasuk dalam melaksanakan ibadah puasa. ’’Semua syariat Islam sangat manusiawi. Karena teladannya adalah manusia yakni Nabi,’’ tegasnya. Tidak mungkin ada orang mati karena puasa. Justru banyak orang sakit yang sembuh karena puasa.

Nabi juga bersabda; Bicara dengan perbuatan itu lebih efektif dibanding dengan lisan. Artinya, memberi teladan dan contoh itu lebih baik dibanding hanya memberi arahan lisan.

Kiai Cholil lalu mencontohkan santri di pesantren. Mereka mendapatkan pengajaran dari kiai. Juga setiap hari melihat teladan perilaku sehari-hari kiai. Ini membuat hasil pembelajaran santri lebih maksimal. ’’Inilah sebabnya, lebih bagus jika anak-anak dikirim ke pesantren,’’ terangnya.

Belajar di sekolah dan di rumah juga tidak apa-apa. Tetapi gurunya harus mampu memberi teladan. Orang tua juga harus bisa memberi teladan. Sehingga pengajaran kepada anak hasilnya maksimal. ’’Kalau antara yang disampaikan dan dilakukan berbeda, sudah pasti tidak akan masuk kepada anak,’’ tandasnya.

Baca Juga :  Lubang di Jembatan Panengel Belum Ditangani

Warga toriqoh dibimbing zikir dengan kaifiyah dan haiah tertentu agar zikir mudah masuk ke dalam hati. Jika zikir sudah masuk ke dalam hati, maka apa yang diucapkan dan dilakukan akan selalu diwarnai zikir sehingga sama. (jif/naz/riz)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/