28 C
Jombang
Thursday, June 8, 2023

Binrohtal 1.980, Keutamaan Kalimat Tauhid

JOMBANG – Saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Agung Junnatul Fuadah, Polres Jombang, Selasa (23/5), Ketua MWC NU Plandaan sekaligus Pengasuh PP Kalimasada Bangsri, KH Fahruddin Siswopranoto, menjelaskan pentingnya membaca lailaha illallah.

’’Iman bisa bertambah dan berkurang. Diantara cara memperkuat iman yakni dengan memperbanyak baca lailaha illalah,’’ tuturnya.

Suatu ketika iblis berkata kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Aku menghancurkan manusia dengan dosa dan manusia menghancurkan aku dengan istigfar dan lailaha illallah.

Alkisah, seseorang berdiri di padang Arafah. Lalu menggenggam tujuh batu seraya berseru; Hai batu-batu saksikanlah bahwa aku telah bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya’

Orang itu lalu tertidur dan bermimpi. Ia melihat seakan-akan hari kiamat telah tiba dan ia pun di hisab. Ternyata ia diputuskan untuk dijebloskan ke dalam neraka. Ketika para malaikat menggiringnya ke neraka, tiba-tiba ia melihat satu batu dari tujuh batu itu yang melindunginya di depan pintu neraka.

Para malaikat penyiksa berkumpul untuk mengangkat batu itu. Anehnya, mereka tidak sanggup menggeser batu tersebut sedikitpun.

Orang itu pun dibawa ke pintu lainnya. Tiba-tiba ia melihat satu batu dari tujuh batu itu telah menutup pintu neraka. Lagi-lagi para malaikat tidak mampu mengangkat batu itu. Akhirnya, ia dibawa ke pintu-pintu lainnya sampai pada pintu yang ketujuh. Namun di setiap pintu neraka terdapat sebuah batu.

Baca Juga :  Melihat Koleksi Kitab Kuno Tulisan Tangan KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng (1)

Kemudian orang itu dibawa ke Arsy. Allah SWT berfirman: Hambaku itu telah disaksikan oleh batu-batu. Batu-batu itu tidak menyia-nyiakan hakmu. Maka bagaimana mungkin aku akan menyia-nyiakan hakmu. Aku menjadi saksi atas kesaksian yang telah kamu ucapkan. Karena itu masukkanlah dia ke surga.

Ketika orang itu telah dekat dengan pintu surga, ternyata pintu-pintu surga masih terkunci rapat. Tiba-tiba datanglah kesaksian bahwa tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Maka pintu pintu surga terbuka dan orang itu pun memasukinya.

Abu Abdullah radiyallahu anhu berkata: Lailaha illallah Muhammad rasulullah terdiri dari 24 huruf. Jika seorang hamba mengucapkan kalimat ini dengan jujur, maka Allah SWT berfirman: Aku telah mendatangkan 24 huruf dan aku telah menciptakan waktu sehari semalam selama 24 jam.

Setiap dosa yang kamu perbuat pada jam-jam tersebut baik dosa kecil maupun dosa besar, dosa yang dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, kesalahan disengaja maupun tidak disengaja, dan dosa berupa perkataan maupun perbuatan, maka aku akan mengampuni dosamu dengan kemuliaan lailaha illallah Muhammad rasulullah.

Baca Juga :  Student Journalism: Kesederhanaan Nabi

Suatu ketika, Nabi Musa alaihissalam berkata: Ya Allah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang akan saya kerjakan sebagai rasa syukur kepadaMu, karena nikmat yang telah engkau berikan kepadaku.  Maka Allah SWT berfirman: Hai Musa, katakanlah lailaha illallah.

Nabi Musa masih belum merasa puas dengan amalan tersebut dan meminta amalan lainnya. Maka Allah SWT berfirman: Hai Musa, seandainya kamu meletakkan tujuh langit dan tujuh bumi dalam satu piringan timbangan lalu kamu meletakkan kalimat lailaha illallah dalam piringan timbangan lainnya, maka sungguh piringan timbangan lailaha illallah akan lebih berat.

Lailaha illallah adalah kunci pembuka surga. Namun setiap kunci mesti ada geriginya hingga kunci itu bisa digunakan untuk membuka pintu. Diantara gerigi-gerigi itu adalah bersihnya lidah orang yang berzikir dari perkataan dusta dan gibah. Sucinya hati orang yang khusyuk dari rasa dengki. Sucinya perut dari makanan yang haram dan syubhat. Serta sucinya anggota tubuh yang sibuk beribadah dan menjauhi maksiat. (jif/naz/riz)

 

JOMBANG – Saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Agung Junnatul Fuadah, Polres Jombang, Selasa (23/5), Ketua MWC NU Plandaan sekaligus Pengasuh PP Kalimasada Bangsri, KH Fahruddin Siswopranoto, menjelaskan pentingnya membaca lailaha illallah.

’’Iman bisa bertambah dan berkurang. Diantara cara memperkuat iman yakni dengan memperbanyak baca lailaha illalah,’’ tuturnya.

Suatu ketika iblis berkata kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam. Aku menghancurkan manusia dengan dosa dan manusia menghancurkan aku dengan istigfar dan lailaha illallah.

Alkisah, seseorang berdiri di padang Arafah. Lalu menggenggam tujuh batu seraya berseru; Hai batu-batu saksikanlah bahwa aku telah bersaksi tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusanNya’

Orang itu lalu tertidur dan bermimpi. Ia melihat seakan-akan hari kiamat telah tiba dan ia pun di hisab. Ternyata ia diputuskan untuk dijebloskan ke dalam neraka. Ketika para malaikat menggiringnya ke neraka, tiba-tiba ia melihat satu batu dari tujuh batu itu yang melindunginya di depan pintu neraka.

Para malaikat penyiksa berkumpul untuk mengangkat batu itu. Anehnya, mereka tidak sanggup menggeser batu tersebut sedikitpun.

Orang itu pun dibawa ke pintu lainnya. Tiba-tiba ia melihat satu batu dari tujuh batu itu telah menutup pintu neraka. Lagi-lagi para malaikat tidak mampu mengangkat batu itu. Akhirnya, ia dibawa ke pintu-pintu lainnya sampai pada pintu yang ketujuh. Namun di setiap pintu neraka terdapat sebuah batu.

Baca Juga :  Dua ASN Puskesmas di Jombang Ikut Calo Mutasi, Keduanya Juga Ikut Disanksi

Kemudian orang itu dibawa ke Arsy. Allah SWT berfirman: Hambaku itu telah disaksikan oleh batu-batu. Batu-batu itu tidak menyia-nyiakan hakmu. Maka bagaimana mungkin aku akan menyia-nyiakan hakmu. Aku menjadi saksi atas kesaksian yang telah kamu ucapkan. Karena itu masukkanlah dia ke surga.

Ketika orang itu telah dekat dengan pintu surga, ternyata pintu-pintu surga masih terkunci rapat. Tiba-tiba datanglah kesaksian bahwa tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Maka pintu pintu surga terbuka dan orang itu pun memasukinya.

Abu Abdullah radiyallahu anhu berkata: Lailaha illallah Muhammad rasulullah terdiri dari 24 huruf. Jika seorang hamba mengucapkan kalimat ini dengan jujur, maka Allah SWT berfirman: Aku telah mendatangkan 24 huruf dan aku telah menciptakan waktu sehari semalam selama 24 jam.

Setiap dosa yang kamu perbuat pada jam-jam tersebut baik dosa kecil maupun dosa besar, dosa yang dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, kesalahan disengaja maupun tidak disengaja, dan dosa berupa perkataan maupun perbuatan, maka aku akan mengampuni dosamu dengan kemuliaan lailaha illallah Muhammad rasulullah.

Baca Juga :  Gus Sentot : Lebaran, Utamakan Silaturahmi

Suatu ketika, Nabi Musa alaihissalam berkata: Ya Allah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang akan saya kerjakan sebagai rasa syukur kepadaMu, karena nikmat yang telah engkau berikan kepadaku.  Maka Allah SWT berfirman: Hai Musa, katakanlah lailaha illallah.

Nabi Musa masih belum merasa puas dengan amalan tersebut dan meminta amalan lainnya. Maka Allah SWT berfirman: Hai Musa, seandainya kamu meletakkan tujuh langit dan tujuh bumi dalam satu piringan timbangan lalu kamu meletakkan kalimat lailaha illallah dalam piringan timbangan lainnya, maka sungguh piringan timbangan lailaha illallah akan lebih berat.

Lailaha illallah adalah kunci pembuka surga. Namun setiap kunci mesti ada geriginya hingga kunci itu bisa digunakan untuk membuka pintu. Diantara gerigi-gerigi itu adalah bersihnya lidah orang yang berzikir dari perkataan dusta dan gibah. Sucinya hati orang yang khusyuk dari rasa dengki. Sucinya perut dari makanan yang haram dan syubhat. Serta sucinya anggota tubuh yang sibuk beribadah dan menjauhi maksiat. (jif/naz/riz)

 

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/