JOMBANG – Saat ngaji usai salat Duhur di Masjid Agung Junnatul Fuadah, Polres Jombang, Kamis (2/2), Pengasuh PP Falahul Muhibbin, Watugaluh, Diwek, KH Nurhadi (Mbah Bolong), menjelaskan pentingnya salat.
’’Salat merupakan salah satu sebab diangkatnya azab,’’ tuturnya. Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kita untuk memohon pertolongan dengan sabar dan salat. Sebagaimana ditegaskan dalam QS Albaqarah 45 dan 153.
’’Rasulullah Muhammad sallallahu alaihi wa sallam bersabda; Umatku adalah umat yang dirahmati. Azab diangkat dari mereka sebab ikhlasnya, salatnya, doanya, dan merasa lemah serta peduli orang lemah,’’ urainya.
Mbah Bolong menguraikan empat sebab azab diangkat. Pertama, sebab ikhlas. Alkisah, ada pelacur yang dosanya diampuni gara-gara memberi minum anjing yang kehausan. Sahabat Umar bin Khattab mendapat nikmat di kuburan karena membeli kemudian melepaskan burung yang disakiti anak-anak kecil. Orang menolong binatang, pasti ikhlas, tidak berharap balasan.
Kedua salat. Mbah Bolong lalu menyampaikan kisah di kitab Kifayatul Atqiya. Ada laki-laki buta yang rajin salat jamaah di masjid. Suatu ketika dia jatuh dan terluka, lalu dimarahi istrinya. ’’Wis buta kok masih memaksa salat jamaah di masjid,’’ hardik istrinya.
Si suami menjawab, dia bersyukur hanya buta mata lahir. Tapi tidak buta mata hati, makanya dia semangat mengikuti sunah nabi salat jamaah di masjid. ’’Malamnya, lelaki ini mimpi ketemu nabi. Lalu didoakan oleh nabi. Sehingga bangun tidur matanya sudah kembali normal, bisa melihat,’’ urainya.
Ketiga, azab diangkat karena doa. Makanya kita diperintahkan untuk rajin berdoa. Sebagaimana ditegaskan dalam QS Almukmin 60. Dan Tuhanmu berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Keempat, azab diangkat sebab kita merasa lemah dan mau menolong orang yang lemah. (jif/naz/riz)