JOMBANG – Jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kabupaten Jombang terus meningkat. Pada 2021 tercatat sebanyak 46 orang, sementara pada 2022, angkanya meningkat menjadi 81 orang. Dua di antaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jombang Priadi mengatakan, tahun ini sudah ada dua PMI yang meninggal dunia. Dua PMI tersebut masing-masing Fatkhur Rohman, 51, warga Desa Kayen, Kecamatan Bandarkedungmulyo. Fatkhur dilaporkan meninggal dunia pada 31 Januari 2023 karena sakit.
Kedua, Lilik Mujayana, 51, warga Desa Sukomulyo, Kecamatan Mojowarno. Perempuan yang sudah sekitar 13 tahun mengadu nasib di Malaysia ini dilaporkan meninggal dunia sejak pertengahan Februari lalu. ”Proses pemulangan jenazah sudah dilakukan sesuai prosedur,” ujar dia.
Dalam kasus PMI meninggal dunia di negara tempat dia bekerja, disnaker melakukan pendampingan untuk pemulangan jenazah. ”Kami berkoordinasi dengan pihak keluarga, koordinasi dengan Disnaker Provinsi Jatim, UPT- P2TK untuk memfasilitasi pemulangan jenazah dari Juanda ke rumah duka serta menyerahkan jenazah ke pihak keluarga,” papar dia.
Ia juga menyebut, tren pekerja migran di Kabupaten Jombang setiap tahunnya meningkat. Data di disnaker, pada 2021 total ada 46 PMI yang tersebar di sejumlah negara tujuan. ”Sebanyak 36 wanita dan 10 laki-laki,” imbuhnya.
Pada 2022, lanjut Priadi, angkanya meningkat menjadi 81 orang. Rinciannya, 44 wanita dan 37 laki-laki. ”Jadi ada peningkatan cukup signifikan,” pungkasnya. (ang/naz/riz)