22.5 C
Jombang
Saturday, April 1, 2023

Termotivasi Imam Ghazali, Santri Denanyar Sukses Kuliah di Al Azhar Kairo

JOMBANG – Sejak nyantri di PP Mambaul Maarif Denanyar, Rifqi Akmal Faizi, bercita-cita kuliah di Mesir. Termotivasi Imam Ghazali yang menguasai banyak disiplin ilmu. Tahun lalu, ia dinyatakan lulus tes dan masuk di kampus Al Azhar Mesir.

’’Imam Ghazali tokoh yang saya kagumi. Saya ingin menjadi Ghazali abad ini,’’ kata jebolan MAN PK MAN 4 Jombang ini.

Lulus MAN PK 2020, Rifki mencari informasi tentang beasiswa ke Mesir. Sayangnya, saat itu pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Kemenag dan PBNU yang biasanya menyediakan beasiswa, tahun itu tidak mengadakan tes. Keinginan yang kuat mendorongnya daftar mandiri, Agustus 2021. ’’Saya mendaftar secara mandiri dan online melalui website resmi Pusiba,’’ ungkapnya.

Ia mengikuti banyak tes. Mulai tes tahdid mustawa, atau penempatan level bahasa. Tes tahdid mustawa dilakukan dua tahap. Tahap pertama tes tulis, dan tahap kedua tes lisan. ’’Keduanya dilakukan secara daring,’’ jelasnya. Ia dinyatakan lulus di Al Azhar Kairo Mesir jurusan Syariah Islamiyah. ’’Sekarang saya semester dua,’’ ucap putra pasangan Suparlan dan Nurul Ngaini.

Baca Juga :  Cerita Perjuangan Atlet Paralayang Jombang Sabet Medali Perak Porprov 2022

Rifqi dikenal sebagai siswa yang cerdas. Ia lulus MTsN 4 Jombang hanya dalam waktu dua tahun, melalui kelas akselerasi. ’’Kuncinya belajar dengan runtut,’’ ujarnya.

Mulai dari yang paling dasar. Dalam belajar, ia juga tidak pernah terburu-buru. ’’Harus sabar melalui tangga pengetahuan. Terburu-buru mempelajari hal yang rumit hanya akan menyita waktu, dan akan sia-sia,’’ jelasnya.

Di Mesir, ia harus membiasakan diri dengan lingkungan yang baru. Juga cuaca ekstrem, baik musim dingin maupun musim panas. ‘’Penduduk mesir bagi saya cenderung keras. Jadi harus membiasakan diri. Yang paling berat adalah rindu rumah,’’ kata mahasiswa kelahiran Ngawi, 17 September 2002.

Menurutnya, Mesir adalah surga bagi para pelajar. Masayikh melimpah ruah, buku-buku lengkap dari berbagai penjuru dunia, dan kajian ilmiah banyak digelar. ’’Itu merupakan kenikmatan yang amat besar bagi penuntut ilmu,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Cetuskan Media Pembelajaran Berbasis TIK, Go Internasional

Untuk bisa kuliah di mesir, penguasaan Bahasa Arab menjadi hal yang paling penting. Karena yang akan dipelajari selama kuliah adalah teks-teks arab, sesuai dengan jurusan yang diambil. ’’Sudah selayaknya, mahasiswa menguasai ilmu alat seperti nahwu, sorof, balaghah, maupun mantiq,’’ tuturnya.

Juga menguasai ilmu-ilmu dasar Islam. Sperti fikih, tauhid, dan tasawuf. ’’Sehingga nanti tidak kaget, kala menghadapi diktat kuliah yang sudah mulai mendalam dalam pembahasan ilmu-ilmu tersebut,’’ jelasnya.

Di Mesir, setiap tahun ada ujian Alquran. Rifki yang sudah hafal enam juz bertekad terus menambah hafalannya selama menjadi mahasiswa Al Azhar. (wen/jif/riz)






Reporter: Wenny Rosalina

JOMBANG – Sejak nyantri di PP Mambaul Maarif Denanyar, Rifqi Akmal Faizi, bercita-cita kuliah di Mesir. Termotivasi Imam Ghazali yang menguasai banyak disiplin ilmu. Tahun lalu, ia dinyatakan lulus tes dan masuk di kampus Al Azhar Mesir.

’’Imam Ghazali tokoh yang saya kagumi. Saya ingin menjadi Ghazali abad ini,’’ kata jebolan MAN PK MAN 4 Jombang ini.

Lulus MAN PK 2020, Rifki mencari informasi tentang beasiswa ke Mesir. Sayangnya, saat itu pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya. Kemenag dan PBNU yang biasanya menyediakan beasiswa, tahun itu tidak mengadakan tes. Keinginan yang kuat mendorongnya daftar mandiri, Agustus 2021. ’’Saya mendaftar secara mandiri dan online melalui website resmi Pusiba,’’ ungkapnya.

Ia mengikuti banyak tes. Mulai tes tahdid mustawa, atau penempatan level bahasa. Tes tahdid mustawa dilakukan dua tahap. Tahap pertama tes tulis, dan tahap kedua tes lisan. ’’Keduanya dilakukan secara daring,’’ jelasnya. Ia dinyatakan lulus di Al Azhar Kairo Mesir jurusan Syariah Islamiyah. ’’Sekarang saya semester dua,’’ ucap putra pasangan Suparlan dan Nurul Ngaini.

Baca Juga :  Jam Kerja ASN di Jombang Berubah Mulai September, Simak Rinciannya!

Rifqi dikenal sebagai siswa yang cerdas. Ia lulus MTsN 4 Jombang hanya dalam waktu dua tahun, melalui kelas akselerasi. ’’Kuncinya belajar dengan runtut,’’ ujarnya.

Mulai dari yang paling dasar. Dalam belajar, ia juga tidak pernah terburu-buru. ’’Harus sabar melalui tangga pengetahuan. Terburu-buru mempelajari hal yang rumit hanya akan menyita waktu, dan akan sia-sia,’’ jelasnya.

Di Mesir, ia harus membiasakan diri dengan lingkungan yang baru. Juga cuaca ekstrem, baik musim dingin maupun musim panas. ‘’Penduduk mesir bagi saya cenderung keras. Jadi harus membiasakan diri. Yang paling berat adalah rindu rumah,’’ kata mahasiswa kelahiran Ngawi, 17 September 2002.

Menurutnya, Mesir adalah surga bagi para pelajar. Masayikh melimpah ruah, buku-buku lengkap dari berbagai penjuru dunia, dan kajian ilmiah banyak digelar. ’’Itu merupakan kenikmatan yang amat besar bagi penuntut ilmu,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Santri Jombang Juara 1 MTQ Nasional, Kini Bersiap Kuliah di Mesir

Untuk bisa kuliah di mesir, penguasaan Bahasa Arab menjadi hal yang paling penting. Karena yang akan dipelajari selama kuliah adalah teks-teks arab, sesuai dengan jurusan yang diambil. ’’Sudah selayaknya, mahasiswa menguasai ilmu alat seperti nahwu, sorof, balaghah, maupun mantiq,’’ tuturnya.

Juga menguasai ilmu-ilmu dasar Islam. Sperti fikih, tauhid, dan tasawuf. ’’Sehingga nanti tidak kaget, kala menghadapi diktat kuliah yang sudah mulai mendalam dalam pembahasan ilmu-ilmu tersebut,’’ jelasnya.

Di Mesir, setiap tahun ada ujian Alquran. Rifki yang sudah hafal enam juz bertekad terus menambah hafalannya selama menjadi mahasiswa Al Azhar. (wen/jif/riz)






Reporter: Wenny Rosalina

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/