JOMBANG – Kecelakaan kereta api Turangga dan truk gandeng di Jatipelem Kamis (30/3) pagi, berdampak sangat serius. Selain menimbulkan kerusakan parah pada kereta dan jalur kereta, kecelakaan itu juga membuat 8 rangkaian kereta harus tertunda keberangkatannya.
Seperti yang terlihat di lokasi kecelakaan ini. Sejak pagi, sejumlah pekerja terlihat sibuk mengganti sejumlah bantalan rel yang terbuat dari beton. Satu persatu, bantalan rel itu harus dipindah dan diganti dengan yang baru.
Tak hanya di titik benturan, kerusakan pada bantalan rel, juga terlihat terjadi hingga berhentinya kereta atau sekitar 1 kilometer setelah kejadian. Sejumlah bantalan beton lainnya mengalami pecah akibat roda lokomotif yang anjlok.
“Kerugiannya sangat besar memang, lokomotif kita mengalami kerusakan parah dan jalur kereta juga rusak sepanjang sekitar 900 meter, penghitungan masih dilakukan,” terang Manager Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto. Pihaknya menyebut, akan melakukan proses hukum dan tuntutan ganti rugi terkait kejadian itu.
Selain kerusakan pada sarpras kereta api, kecelakaan itu juga disebutnya membuat sejumlah jadwal keberangkatan kereta api mengalami penundaan. Hal itu, sebabkan proses evakuasi kereta yang ajlok memang cukup memakan waktu. “Sekitar pukul 06.30 rangkaian kereta yang anjlog bisa ditarik, dan baru bisa berangkat kembali sekitar pukul 07.27, atau mengalami kelambatan hingga 222 menit.” lanjutnya.
Hal itu, juga langsung berdampak pada jadwal rangkaian kereta lain. Seperti KA Bangun Karta, KA Ekonomi Lokal, KA Jayakarta, KA Pasundan, KA Mutiara Selatan, KA Dhoho (360) dan KA Dhoho (359). “Total ada 8 yang terdampak, kelambatan mulai 13 menit sampai ada yang 106 menit juga,” pungkasnya. (riz)