30.3 C
Jombang
Friday, June 2, 2023

Dua Pemuda di Jombang Dihajar Puluhan Pendekar Usil Saat Patrol Sahur

JOMBANG – Dua pemuda jadi korban penganiayaan puluhan pendekar dari salah satu perguruan silat di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro Jumat (24/3) dini hari. Akibat pengeroyokan itu, keduanya mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.

Dua pemuda yang jadi korban pengeroyokan itu, adalah Denny Pradana, 21 dan Dodi Ahmad Romadhoni, 19, keduanya adalah warga Dusun Katerban, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro. “Kejadiannya itu sekitar pukul 03.30, waktu saya habis ikut patrol sahur itu,” terang Denny kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Dini hari kemarin, Denny dan Dodi baru saja keluar dari masjid di dusunnya. Keduanya, kemudian mengawal rombongan patrol dan memutari wilayah Ngoro. “Memutar dari Ngoro, sampai di Desa Gajah itu, terus waktu di simpang empat Dusun gerdu Laut, saya kembali ke selatan, mau pulang, tapi rombongan patrolnya lurus ke barat, ke Gudo,” lanjutnya.

Baca Juga :  Jombang Darurat Pembobolan Sekolah! Tiga Hari, Tiga SD Negeri Jadi Sasaran

Saat itulah, dua pemuda yang berboncengan menggunakan motor ini, kemudian berpapasan dengan rombongan patrol lain. “Papasan itu di sekitar tikungan leter S Genjong, Sidowarek, ada dua truk bawa sound, belakangnya dikawal puluhan motor, papasan sama saya,” imbuhnya.

Dari situlah masalah ini bermula. Denny, saat itu memang tengah mengenakan kaos beratribut salah satu perguruan silat. Sementara rombongan pemotor itu, juga rombongan perguruan silat lain. “Beda perguruan memang, kemudian mereka balik arah dan membuntuti saya,” tambahnya.

Hingga sampai di Desa Banyuarang, tepatnya setelah turun dari jembatan, keduanya dipepet hingga jatuh dari motornya. Seakan tak puas, pendekar yang jumlahnya sekitar 20 orang ini kemudian mengeroyoknya. “Dipukul, ditendang, diijak juga, setelah itu baju sama kaos saya juga dirampas,” rincinya.

Baca Juga :  Konvoi dan Serang Warga, Tujuh Pendekar Gabut Digaruk Polisi

JOMBANG – Dua pemuda jadi korban penganiayaan puluhan pendekar dari salah satu perguruan silat di Desa Banyuarang, Kecamatan Ngoro Jumat (24/3) dini hari. Akibat pengeroyokan itu, keduanya mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.

Dua pemuda yang jadi korban pengeroyokan itu, adalah Denny Pradana, 21 dan Dodi Ahmad Romadhoni, 19, keduanya adalah warga Dusun Katerban, Desa Pulorejo, Kecamatan Ngoro. “Kejadiannya itu sekitar pukul 03.30, waktu saya habis ikut patrol sahur itu,” terang Denny kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Dini hari kemarin, Denny dan Dodi baru saja keluar dari masjid di dusunnya. Keduanya, kemudian mengawal rombongan patrol dan memutari wilayah Ngoro. “Memutar dari Ngoro, sampai di Desa Gajah itu, terus waktu di simpang empat Dusun gerdu Laut, saya kembali ke selatan, mau pulang, tapi rombongan patrolnya lurus ke barat, ke Gudo,” lanjutnya.

Baca Juga :  Dinas PUPR Beri Bimtek Pelaku Jasa Kontruksi tentang Mekanisme Perizinan

Saat itulah, dua pemuda yang berboncengan menggunakan motor ini, kemudian berpapasan dengan rombongan patrol lain. “Papasan itu di sekitar tikungan leter S Genjong, Sidowarek, ada dua truk bawa sound, belakangnya dikawal puluhan motor, papasan sama saya,” imbuhnya.

Dari situlah masalah ini bermula. Denny, saat itu memang tengah mengenakan kaos beratribut salah satu perguruan silat. Sementara rombongan pemotor itu, juga rombongan perguruan silat lain. “Beda perguruan memang, kemudian mereka balik arah dan membuntuti saya,” tambahnya.

Hingga sampai di Desa Banyuarang, tepatnya setelah turun dari jembatan, keduanya dipepet hingga jatuh dari motornya. Seakan tak puas, pendekar yang jumlahnya sekitar 20 orang ini kemudian mengeroyoknya. “Dipukul, ditendang, diijak juga, setelah itu baju sama kaos saya juga dirampas,” rincinya.

Baca Juga :  Awas! Begal Kembali Beraksi di Jombang, Korbannya Dilumpuhkan Pakai Bius

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/