JOMBANG – Berbagai macam ukiran kayu berbentuk kaligrafi maupun gambar perwayangan terpampang di halaman rumah Soediman, warga Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh. Sehari-hari, perajin kayu ini mengukir limbah kayu yang tidak terpakai menjadi hiasan ruangan.
Tangan dingin pria berusia 60 tahun ini, memegang tatah dan palu untuk menyulap limbah kayu menjadi produk kerajinan yang bernilai tinggi.
Sejak 1997, Soediman sudah menjadi perajin kayu. Proses pembuatan hiasan diawali dengan membentuk pola. Kayu yang telah dipilih kemudian diukir sesuai pesanan pelanggan. ’’Yang paling banyak, pesanan kaligrafi atau tokoh perwayangan maupun dewa,’’ ucapnya.
Dia cukup selektif dalam memilih kayu. ’’Saya mencari di Blora atau mebel-mebel. Kayu yang tidak digunakan dan masih tebal saya ambil,’’ katanya. Yang sering dia gunakan dan paling diminati pelanggan yakni kayu jati dan nangka. ’’Memang itu yang mempunyai kualitas bagus,’’ imbuhnya.
Proses pengerjaan satu hiasan ruangan cukup lama. Selesainya bisa beberapa hari. Sehingga pemesan harus sabar. Selain faktor usia, dia mengerjakan ukiran dengan sangat detail dan teliti. ’’Satu hiasan ruangan bisa membutuhkan waktu hingga dua minggu. Tidak bisa tergesa-gesa,’’ tegasnya. Apalagi dia mengerjakannya seorang diri.
Reporter: Azmy endiyana Zuhri
JOMBANG – Berbagai macam ukiran kayu berbentuk kaligrafi maupun gambar perwayangan terpampang di halaman rumah Soediman, warga Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh. Sehari-hari, perajin kayu ini mengukir limbah kayu yang tidak terpakai menjadi hiasan ruangan.
Tangan dingin pria berusia 60 tahun ini, memegang tatah dan palu untuk menyulap limbah kayu menjadi produk kerajinan yang bernilai tinggi.
Sejak 1997, Soediman sudah menjadi perajin kayu. Proses pembuatan hiasan diawali dengan membentuk pola. Kayu yang telah dipilih kemudian diukir sesuai pesanan pelanggan. ’’Yang paling banyak, pesanan kaligrafi atau tokoh perwayangan maupun dewa,’’ ucapnya.
Dia cukup selektif dalam memilih kayu. ’’Saya mencari di Blora atau mebel-mebel. Kayu yang tidak digunakan dan masih tebal saya ambil,’’ katanya. Yang sering dia gunakan dan paling diminati pelanggan yakni kayu jati dan nangka. ’’Memang itu yang mempunyai kualitas bagus,’’ imbuhnya.
Proses pengerjaan satu hiasan ruangan cukup lama. Selesainya bisa beberapa hari. Sehingga pemesan harus sabar. Selain faktor usia, dia mengerjakan ukiran dengan sangat detail dan teliti. ’’Satu hiasan ruangan bisa membutuhkan waktu hingga dua minggu. Tidak bisa tergesa-gesa,’’ tegasnya. Apalagi dia mengerjakannya seorang diri.
Reporter: Azmy endiyana Zuhri