Punya tali dari limbah karung goni? Bisa jadi itu berasal dari Dusun Banggle, Desa Dapurkejambon, Kecamatan Jombang. Pembuatan tali disitu sudah puluhan tahun. Jumiran, pemiliknya, generasi kedua yang meneruskan usaha turun temurun dari keluarga. bahkan, pasarnya kini sampai ke luar pulau.
Ada sebagian perajin pande besi di Desa Karangdagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, yang masih bertahan. Setiap hari, mereka masih produksi meski hanya terbatas membuat sabit. Di tahun-tahun sebelumnya, pesanan golok meningkat saat menjelang Idul Adha. Namun, merebaknya PMK tahun ini membuat pesanan golok nyaris nihil.
Limbah kardus dari toko bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan yang berharga. Sulkan, 56, asal Dusun Jetak. Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno mengolah limbah kardus menjadi kotak hantaran. Alhasil, produk buatannya itu laris manis dipesan pelanggan.
Pria kelahiran 23 Maret 1973 ini menambahkan, ada beberapa tahapan dalam membuat lukisan pasir. Pertama, memilah dan memilih pasir putih yang diambil dari pantai. Selama ini, ia mengumpulkan pasir dari beberapa tempat. Diantaranya, Pantai Asmoroqondi Tuban, pasir letusan Gunung Kelud Kediri, pantai utara Jember dan pantai Pasir Putih Probolinggo.
Tasbih kayu inilah yang berhasil menarik perhatian konsumen. Lambat laun, tasbih buatannya diminati. Cukup pesan di Jombang, oleh-oleh beribadah umrah atau haji, tidak perlu jauh-jauh membawa tasbih dan gelang dari tanah suci. Tak heran, permintaan tasbih dalam sebulan terakhir cukup banyak.
Budidaya madu klanceng kini sedang marak. Seperti dilakukan Arifudin Firdaus, 32, warga Dusun Sumoyono, Desa Cukir, Kecamatan Diwek. Rasa madunya tak sepenuhnya manis, tapi ada asamnya.
Tumpeng nasi atau jajan pasar, mungkin sudah biasa. Iin Andayani,40, asal Kelurahan Jelakombo berkreasi membuat tumpeng bakso. Hasilnya, produk buatannya itu ramai dipesan orang.
Kepada Jawa Pos Radar Jombang, Subagiyo, 67, salah satu penjual tikar anyaman pandan mengaku sudah bertahun-tahun berjualan tikar pandan di trotoar kawasan Jl A Yani. ” Saya jualan tikar di sini sudah delapan tahun, sejak 2014. Yang lainnya malah ada yang lebih lama dari saya,’’ ujar dia sembari menata tikarnya (29/5).
Solikin, 40, warga Desa Badas, Kecamatan Sumobito kreatif membuat kerajinan tangan yang laku di pasaran. Ia membuat asbak berbahan stik eskrim ditambah hiasan hewan menarik. Produknya laris manis diborong pembeli.
Agus Prayitno, pembonsai dari Desa Senden, Kecamatan Peterongan ini membuat kreasi bonsai kelapa yang nyeleneh. Batok kelapa pada bonsai, dibuat menyerupai miniatur Vespa. Batok yang dipadukan dengan sabut kelapa membuat karya seninya makin nyentrik.