31.8 C
Jombang
Thursday, June 8, 2023

Awal Ramadan, Ratusan Pasien Sesaki IGD RSUD Jombang Tiap Hari

JOMBANG – Minggu pertama bulan Ramadan jumlah kunjungan pasien ke IGD RSUD Jombang relatif tinggi. Seperti biasanya, dalam satu hari, rata-rata ada 100-120 pasien yang datang berobat. Ratusan pasien itu didominasi penyakit dalam.

”Rata-rata 40 sampai 50 pasien per satu kali shift. Jadi kalau satu hari kurang lebih antara 100-120 pasien,” kata Nasrulloh Kasi Kepegawaian RSUD Jombang, kemarin.

Angka itu merupakan pasien yang diberikan pelayanan kesehatan di IGD RSUD Jombang. Sebagian besar ditindaklanjuti dengan perawatan inap, namun ada juga yang kemudian cukup dengan rawat jalan. Selain datang sendiri dengan gejala-gejala menyertai, beberapa di antaranya merupakan pasien rujukan dari RS lain.

Ia menyebut, ratusan pasien rawat jalan di RSUD Jombang itu didominasi penderita penyakit dalam. Seperti diabetes, jantung, saraf, paru-paru dan sebagian ada masalah pada lambung dan perut. Namun beberapa di antaranya ada yang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca Juga :  Sertifikasi Aset Daerah, Pemkab Laporkan Progres ke KPK Setiap Bulan

Khusus penyakit DBD, ia menyebut di minggu pertama cukup banyak. Ada tiga pasien dewasa dan lima pasien anak. ”Sepertinya hari ini (kemarin) sudah diperbolehkan pulang untuk yang dewasa, karena kondisinya sudah cukup stabil,” beber dia.

Lebih lanjut ia menyampaikan, tingkat kunjungan rawat inap itu dinilainya relatif stabil. Lebih kecil dibandingkan dengan kunjungan rawat jalan yang jumlahnya berlipat-lipat. Di awal Ramadan lalu, lanjut dia, sempat terjadi lonjakan angka kunjungan pasien rawat jalan.

Semula di hari biasa antara 600-800 pasien per hari. Pada hari libur Jumat (24/3), tercatat lebih dari 1.000 pasien yang periksa ke poli-poli di RSUD Jombang. Hampir semua poli dipenuhi pasien yang melakukan pemeriksaan rawat jalan.

Nasrulloh menyebut, dari tahun ke tahun, pada minggu pertama Ramadan jumlah kunjungan pasien relatif sama seperti hari biasa. Berbeda di minggu kedua, Ramadan jumlah pasien biasanya akan sedikit berkurang.

Baca Juga :  Cek Ketersediaan Daging di Pasar, Sekdakab : Harganya Masih Dibawah HET

Kondisi ini berlanjut hingga minggu ketiga dan minggu keempat. Selain itu, pasien yang menjalani rawat inap juga banyak yang minta pulang. Seiring dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri. Kemudian pada minggu pertama lebaran, jumlah pasien kembali melonjak naik. Hal itu dikarenakan pola hidup masyarakat selama Ramadan dan lebaran berubah.

”Mungkin saat lebaran ingin menghormati tamu jadi pantangan-pantangan yang sebelumnya dihindari, longgar saat lebaran. Itu yang biasanya membuat pasien banyak yang masuk pada minggu pertama dan kedua lebaran,” beber dia.

Kendati demikian, pada minggu pertama lebaran itu biasanya pasien yang banyak menjalani rawat inap, karena kasus kecelakaan. Arus mudik dan arus balik menjadi hal yang perlu diperhatikan. Pihaknya juga menambah jumlah tim di IGD RSUD Jombang. ”Aktivitas operasi minggu pertama dan kedua lebaran karena kecelakaan biasanya cukup padat,” pungkasnya. (wen/bin/riz)






Reporter: Wenny Rosalina

JOMBANG – Minggu pertama bulan Ramadan jumlah kunjungan pasien ke IGD RSUD Jombang relatif tinggi. Seperti biasanya, dalam satu hari, rata-rata ada 100-120 pasien yang datang berobat. Ratusan pasien itu didominasi penyakit dalam.

”Rata-rata 40 sampai 50 pasien per satu kali shift. Jadi kalau satu hari kurang lebih antara 100-120 pasien,” kata Nasrulloh Kasi Kepegawaian RSUD Jombang, kemarin.

Angka itu merupakan pasien yang diberikan pelayanan kesehatan di IGD RSUD Jombang. Sebagian besar ditindaklanjuti dengan perawatan inap, namun ada juga yang kemudian cukup dengan rawat jalan. Selain datang sendiri dengan gejala-gejala menyertai, beberapa di antaranya merupakan pasien rujukan dari RS lain.

Ia menyebut, ratusan pasien rawat jalan di RSUD Jombang itu didominasi penderita penyakit dalam. Seperti diabetes, jantung, saraf, paru-paru dan sebagian ada masalah pada lambung dan perut. Namun beberapa di antaranya ada yang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca Juga :  Pura Suci Tri Bhuana Dusun Wates, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam

Khusus penyakit DBD, ia menyebut di minggu pertama cukup banyak. Ada tiga pasien dewasa dan lima pasien anak. ”Sepertinya hari ini (kemarin) sudah diperbolehkan pulang untuk yang dewasa, karena kondisinya sudah cukup stabil,” beber dia.

Lebih lanjut ia menyampaikan, tingkat kunjungan rawat inap itu dinilainya relatif stabil. Lebih kecil dibandingkan dengan kunjungan rawat jalan yang jumlahnya berlipat-lipat. Di awal Ramadan lalu, lanjut dia, sempat terjadi lonjakan angka kunjungan pasien rawat jalan.

Semula di hari biasa antara 600-800 pasien per hari. Pada hari libur Jumat (24/3), tercatat lebih dari 1.000 pasien yang periksa ke poli-poli di RSUD Jombang. Hampir semua poli dipenuhi pasien yang melakukan pemeriksaan rawat jalan.

Nasrulloh menyebut, dari tahun ke tahun, pada minggu pertama Ramadan jumlah kunjungan pasien relatif sama seperti hari biasa. Berbeda di minggu kedua, Ramadan jumlah pasien biasanya akan sedikit berkurang.

Baca Juga :  Awas Lur! Ada Lubang Besar di Jembatan Desa Catakgayam

Kondisi ini berlanjut hingga minggu ketiga dan minggu keempat. Selain itu, pasien yang menjalani rawat inap juga banyak yang minta pulang. Seiring dengan datangnya Hari Raya Idul Fitri. Kemudian pada minggu pertama lebaran, jumlah pasien kembali melonjak naik. Hal itu dikarenakan pola hidup masyarakat selama Ramadan dan lebaran berubah.

”Mungkin saat lebaran ingin menghormati tamu jadi pantangan-pantangan yang sebelumnya dihindari, longgar saat lebaran. Itu yang biasanya membuat pasien banyak yang masuk pada minggu pertama dan kedua lebaran,” beber dia.

Kendati demikian, pada minggu pertama lebaran itu biasanya pasien yang banyak menjalani rawat inap, karena kasus kecelakaan. Arus mudik dan arus balik menjadi hal yang perlu diperhatikan. Pihaknya juga menambah jumlah tim di IGD RSUD Jombang. ”Aktivitas operasi minggu pertama dan kedua lebaran karena kecelakaan biasanya cukup padat,” pungkasnya. (wen/bin/riz)






Reporter: Wenny Rosalina

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/