22.5 C
Jombang
Saturday, April 1, 2023

Menanjak dan Berlubang, Jalur Ngrimbi-Wonokerto Dikeluhkan Pengendara

JOMBANG – Jalan kabupaten di wilayah pinggiran minim perhatian. Salah satunya kondisi jalan Ngrimbi-Wonokerto yang rusak. Selain banyak dipenuhi lubang, permukaan jalan yang menanjak semakin membahayakan pengguna jalan.

Pantauan di lokasi kemarin (29/8), kondisi jalan penghubung kecamatan Bareng-Wonosalam memprihatinkan. Salah satunya di ruas Dusun Kopen, Desa Ngrimbi. Mulai naik ke atas, kondisi jalan makin tak karuan karena penuh lubang di mana-mana. Terlihat sebagian permukaan jalan rusak ditutup dengan material tanah uruk.

Selain tak bertahan lama, saat hujan turun kondisi permukaan jalan menjadi licin. Sementara sebagian material tanah uruk juga berceceran di permukaan jalan lantaran terbawa air hujan.

Tak berhenti di situ, kondisi makin parah saat melintas di Dusun Wonorejo hingga Desa Wonokerto, Kecamatan Wonosalam. ”Ini sudah lama rusaknya, tidak pernah diperbaiki. Sudah ada hampir delapan tahun,” ujar Sumiyani, 45, warga Desa Ngrimbi kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Dia mengeluhkan langkah pemkab yang tak kunjung memperbaiki jalan. Selain merupakan jalur sentral menuju Wonosalam, setiap harinya banyak dilalui siswa berangkat ke sekolah. ”Iya ini jalan ke SMPN 2 Wonosalam dan sekolah-sekolah dasar di Ngrimbi dan Wonosalam,” tambahnya.

Baca Juga :  Pemkab Jombang Anggarkan Rp 67,8 Miliar untuk Gaji 680 PPPK Guru

Disinggung penyebab kerusakan jalan, salah satunya ditengarai lalu lalang kendaraan berat. ”Banyak-truk-truk muatan lewat sini. Makanya jalannya juga cepat rusak,” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Ngrimbi Samsul Hadi tak menampik kondisi jalan penghubung Desa Ngrimbi–Wonokerto rusak berat. ”Ya memang kondisinya rusak seperti itu,” ujar dia kemarin.

Dia mengakui, jika akses tersebut banyak ditemukan jalan berlubang mulai masuk Dusun Kopen hingga Desa Wonokerto. ”Paling parah di Dusun Wonorejo sampai ke atas (Wonokerto),” tambahnya.

Dia mengaku banyak menerima keluhan dari warga, terlebih setelah anak-anak sekolah mulai aktif. Namun demikian, pihaknya hanya sebatas melaporkan jalan rusak, sebab statusnya jalan kabupaten. ”Untuk perbaikan itu menjadi ranah Pemkab, karena jalan kabupaten,” papar dia.

Baca Juga :  Jelang Imlek, Perajin Dupa di Jombang Banjir Pesanan

Samsul menguraikan, jalan tersebut merupakan penghubung antar kecamatan, yakni Bareng – Wonosalam. Lebih dari itu, jalan tersebut juga jadi jalur alternatif menuju Mojokerto. ”Jadi bisa juga ke Mojokerto,’’ papar dia.

Samsul mengaku hingga kini belum ada informasi mengenai perbaikan jalan tersebut. ”Insya Allah kami akan berkirim surat ke Dinas PUPR untuk melaporkan kondisi jalannya. Harapan kami segera diperbaiki,” pungkasnya. (ang/naz/riz)






Reporter: Anggi Fridianto

JOMBANG – Jalan kabupaten di wilayah pinggiran minim perhatian. Salah satunya kondisi jalan Ngrimbi-Wonokerto yang rusak. Selain banyak dipenuhi lubang, permukaan jalan yang menanjak semakin membahayakan pengguna jalan.

Pantauan di lokasi kemarin (29/8), kondisi jalan penghubung kecamatan Bareng-Wonosalam memprihatinkan. Salah satunya di ruas Dusun Kopen, Desa Ngrimbi. Mulai naik ke atas, kondisi jalan makin tak karuan karena penuh lubang di mana-mana. Terlihat sebagian permukaan jalan rusak ditutup dengan material tanah uruk.

Selain tak bertahan lama, saat hujan turun kondisi permukaan jalan menjadi licin. Sementara sebagian material tanah uruk juga berceceran di permukaan jalan lantaran terbawa air hujan.

Tak berhenti di situ, kondisi makin parah saat melintas di Dusun Wonorejo hingga Desa Wonokerto, Kecamatan Wonosalam. ”Ini sudah lama rusaknya, tidak pernah diperbaiki. Sudah ada hampir delapan tahun,” ujar Sumiyani, 45, warga Desa Ngrimbi kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Dia mengeluhkan langkah pemkab yang tak kunjung memperbaiki jalan. Selain merupakan jalur sentral menuju Wonosalam, setiap harinya banyak dilalui siswa berangkat ke sekolah. ”Iya ini jalan ke SMPN 2 Wonosalam dan sekolah-sekolah dasar di Ngrimbi dan Wonosalam,” tambahnya.

Baca Juga :  Raih Jombang Bureucracy Award 2022, Ini Langkah yang Digagas RSUD Jombang

Disinggung penyebab kerusakan jalan, salah satunya ditengarai lalu lalang kendaraan berat. ”Banyak-truk-truk muatan lewat sini. Makanya jalannya juga cepat rusak,” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Ngrimbi Samsul Hadi tak menampik kondisi jalan penghubung Desa Ngrimbi–Wonokerto rusak berat. ”Ya memang kondisinya rusak seperti itu,” ujar dia kemarin.

Dia mengakui, jika akses tersebut banyak ditemukan jalan berlubang mulai masuk Dusun Kopen hingga Desa Wonokerto. ”Paling parah di Dusun Wonorejo sampai ke atas (Wonokerto),” tambahnya.

Dia mengaku banyak menerima keluhan dari warga, terlebih setelah anak-anak sekolah mulai aktif. Namun demikian, pihaknya hanya sebatas melaporkan jalan rusak, sebab statusnya jalan kabupaten. ”Untuk perbaikan itu menjadi ranah Pemkab, karena jalan kabupaten,” papar dia.

Baca Juga :  SMPN 3 Jombang Juarai Sepak Bola Popkab 2023

Samsul menguraikan, jalan tersebut merupakan penghubung antar kecamatan, yakni Bareng – Wonosalam. Lebih dari itu, jalan tersebut juga jadi jalur alternatif menuju Mojokerto. ”Jadi bisa juga ke Mojokerto,’’ papar dia.

Samsul mengaku hingga kini belum ada informasi mengenai perbaikan jalan tersebut. ”Insya Allah kami akan berkirim surat ke Dinas PUPR untuk melaporkan kondisi jalannya. Harapan kami segera diperbaiki,” pungkasnya. (ang/naz/riz)






Reporter: Anggi Fridianto

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/