JOMBANG – Kerusakan ruas jalan Kabuh-Tapen di Desa Panemon dan Desa Tapen tambah berat. Kondisi jalan hancur dan bergelombang ini bakal lebih lama hingga lebaran tiba. Sebab, jadwal penanganan diperkirakan baru dimulai setelah lebaran nanti.
Pantauan di lokasi, Rabu (29/3) kemarin, titik kerusakan masih berada di dua desa di Kecamatan Kudu. Selain memunculkan lubang berukuran besar, kondisi jalan juga bergelombang di mana-mana. ”Pokoknya setelah turun hujan pasti semakin rusak,” keluh Lilik salah seorang warga Desa Tapen.
Selain memicu muncul genangan, kondisi jalanan juga menjadi sangat licin. Air berwarna kecokelatan menghiasi jalan. Beberapa lainnya malah terlihat seperti lumpur. ”Ini masih mendingan dari pada akhir tahun kemarin. Soalnya baru saja diuruk lagi,” imbuhnya.
Menurut dia, penanganan darurat memang kembali dilakukan setelah kondisi jalan rusak semakin parah. Meski demikian, penanganan yang dilakukan itu hanya menutup lubang jalan besar. ”Sudah diuruk pakai sirtu lagi, nggak diaspal. Nggak tahu kenapa sampai sekarang tidak segera diperbaiki semua,” tambah Lilik yang sehari-hari berjualan makanan di pinggir jalan rusak.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Jombang Bayu Pancoroadi mengatakan, penanganan darurat sudah dilakukan sejak awal tahun setelah kerusakan makin parah. ”Ya, sudah ditangani darurat lagi, supaya lubang tidak terlalu dalam,” katanya.
Kondisi di Desa Tapen misalnya, menurut Bayu sudah berulangkali ditangani secara darurat. Namun tak pernah bertahan lama. Lantaran lapisan paling bawah jalan sudah rusak parah. ”Bisa saja ketika sudah diuruk hilang lagi, tapi Insya Allah kalau tidak hujan bisa bertahan sampai dua minggu,” imbuh dia.
Untuk sementara, pihaknya mengandalkan penanganan darurat lantaran proses lelang proyek perbaikan jalan belum sepenuhnya kelar. Saat ini, masih berproses di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setdakab Jombang karena masih dalam masa sanggah.
Menurut dia, proses awal lelang hingga pekerjaan nanti cukup panjang. Sehingga besar kemungkinan, saat Lebaran nanti pihaknya mengandalkan penanganan darurat. ”Ketika nanti Lebaran diupayakan jalan layak dilewati, bagaimanapun dipakai untuk akses warga,” tutur dia.
Biasanya, memang di ruas jalan itu selalu ramai pengendara saat Lebaran tiba. ”Pada intinya kita tangani lagi nanti, agar layak dilewati masyarakat,” pungkas Bayu. (fid/bin/riz)