JOMBANG – Selama bulan suci Ramadan, kawasan wisata religi makam Gus Dur di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek ditutup sementara. Itu dilakukan untuk menjaga kondusifitas lingkungan ponpes selama Ramadan. Namun, bagi tamu yang ingin berziarah tetap diperbolehkan dengan izin petugas.
Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng KH Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi) menyampaikan, seperti tahun-tahun sebelumnya, saat Ramadan kawasan wisata religi makam Gus Dur ditutup. ”Sebenarnya makamnya tetap buka, namun pintu gerbang belakang kita tutup sehingga kalau mau ya lewat depan, izin dulu di pos satpam,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang, (26/3) kemarin.
Ia menambahkan, tamu yang ingin berziarah tetap diperbolehkan. Hanya saja, tidak lewat pintu utama kawasan wisata makam Gus Dur di sisi barat, melainkan lewat pintu utama Ponpes Tebuireng. ”Ya boleh, lewat depan. Karena kalau tamu biasanya tidak rombongan, hanya satu dan dua orang,” papar dia.
Dijelaskan, penutupan pintu gerbang bagian barat itu dilakukan untuk menjaga kondusifitas kegiatan para santri. ”Sehingga mereka (santri) tetap kondusif dalam mengikuti kegiatan di pondok,” tambahnya.
Biasanya, lanjut Gus Fahmi, wisata makam Gus Dur bakal kembali dibuka untuk umum saat mendekati akhir Ramadan atau saat malam Nuzulul Qur’an atau pada malam 17 Ramadan. ”Ya itu kan banyak orang yang ingin ngalap berkah, jadi nanti kita buka,” pungkasnya. (ang/naz/riz)
Reporter: Anggi Fridianto
JOMBANG – Selama bulan suci Ramadan, kawasan wisata religi makam Gus Dur di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek ditutup sementara. Itu dilakukan untuk menjaga kondusifitas lingkungan ponpes selama Ramadan. Namun, bagi tamu yang ingin berziarah tetap diperbolehkan dengan izin petugas.
Pengasuh Pondok Pesantren Putri Tebuireng KH Fahmi Amrullah Hadziq (Gus Fahmi) menyampaikan, seperti tahun-tahun sebelumnya, saat Ramadan kawasan wisata religi makam Gus Dur ditutup. ”Sebenarnya makamnya tetap buka, namun pintu gerbang belakang kita tutup sehingga kalau mau ya lewat depan, izin dulu di pos satpam,” ujar dia kepada Jawa Pos Radar Jombang, (26/3) kemarin.
Ia menambahkan, tamu yang ingin berziarah tetap diperbolehkan. Hanya saja, tidak lewat pintu utama kawasan wisata makam Gus Dur di sisi barat, melainkan lewat pintu utama Ponpes Tebuireng. ”Ya boleh, lewat depan. Karena kalau tamu biasanya tidak rombongan, hanya satu dan dua orang,” papar dia.
Dijelaskan, penutupan pintu gerbang bagian barat itu dilakukan untuk menjaga kondusifitas kegiatan para santri. ”Sehingga mereka (santri) tetap kondusif dalam mengikuti kegiatan di pondok,” tambahnya.
Biasanya, lanjut Gus Fahmi, wisata makam Gus Dur bakal kembali dibuka untuk umum saat mendekati akhir Ramadan atau saat malam Nuzulul Qur’an atau pada malam 17 Ramadan. ”Ya itu kan banyak orang yang ingin ngalap berkah, jadi nanti kita buka,” pungkasnya. (ang/naz/riz)
Reporter: Anggi Fridianto