31.8 C
Jombang
Thursday, June 8, 2023

Jembatan Gondangmanis Makin Melengkung, Bikin Warga Waswas Saat Melintas

JOMBANG – Kondisi jembatan darurat di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo kian mengkhawatirkan. Pasangan bronjong di titik jembatan terlihat mulai ambles hingga lintasan jembatan kian menurun. Warga mengaku ketar-ketir saat melintas.

”Sekarang kerusakan jembatan semakin parah. Harusnya diutamakan (dibangun jembatan). Sebab, kalau sewaktu-waktu ambruk bisa fatal,” kata Hadi salah seorang warga, Kamis (25/5) kemarin.

Pantauan di lokasi, terlihat kondisi sejumlah rangka jembatan mulai karatan. Selain itu, kondisi lintasan jembatan juga kian menurun. Kondisi ini diperparah dengan pasangan bronjong untuk penguat tanggul di titik jembatan kian ambles.

Dijelaskan, sejak tanggul sungai longsor beberapa waktu lalu, kerusakan terus bermunculan. Sehingga sempat dilakukan penutupan, lantaran membahayakan warga. ”Setelah itu sudah diperbaiki, ditambah besi untuk penguat, baru dibuka lagi,” imbuh dia.

Meski sadar ancaman bahaya, namun warga mengaku terpaksa melintasi jembatan itu. Pasalnya, jika harus memutar, jaraknya terlalu jauh. ”Ya ketar-ketir saat lewat, takut sewaktu-waktu jembatannya ambruk. Tapi kalau lewat jalur lain jaraknya jauh,” bebernya.

Baca Juga :  DLH Segera Turun, Cek Pabrik Kayu yang Limbahnya Cemari Lingkungan

Namun demikian, tidak jarang warga memilih jalur lain demi keamanan. ”Untuk anak SD sekarang kadang lewat jembatan lain, kalau yang SMA dari Pucangsimo itu biasanya lewat jembatan (jalan nasional) Plosorejo,” ujar dia.

Setiap harinya masih banyak warga yang melintasi jembatan. Baik itu anak-anak sekolah, pedagang, petani dan aktivitas warga lainnya. ”Setiap hari masih banyak yang melintas, makannya harapan kami mbok ya segera dibangun jembatannya,” bebernya.

Sementara itu, Kades Gondangmanis Lukman Hakim mengakui, kondisi jembatan darurat semakin membahayakan. ”Iya sekarang melengkung, mau nggak mau tetap pakai itu,” kata Lukman.

Dijelaskan, kerusakan terus bermunculan seiring dengan adanya longsoran tanggul. Karena terlalu lama tergerus air, tanggul dari material pasir longsor. Hingga dampaknya ke jembatan darurat. ”Jadi setelah dulu ditutup kita perkuat lagi, tapi tidak bisa dipulihkan lagi sehingga masih melengkung,” tutur dia.

Baca Juga :  Saat Bupati Hj Mundjidah Wahab Menikmati Sambelan Khas Kali Brantas

Saat itu warga bersama pemdes melakukan penanganan dengan menambah material besi. Tujuannya agar jembatan tetap kuat. ”Insya Allah sekarang masih kuat, karena kita tambahi dengan pembesian,” lanjut Lukman.

Jembatan Gondangmanis merupakan akses vital bagi warga. Selain penghubung Dusun Gondanglegi dengan Dusun Gondangmanis, juga merupakan akses ke desa lain. ”Dari Gondangmanis ke Brodot, Pucangsimo, Kayen dan Bandarkedungmulyo serta akses ke kantor kecamatan,” tutur dia.

Dikatakan, warga setempat sudah sejak enam tahun terakhir melintasi jembatan sementara. Menyusul jembatan utama runtuh 2017 lalu. ”Jadi rusaknya sudah lama, 2017 ambruk. Lalu dibuatkan jembatan sementara sampai sekarang dipakai,” kata Lukman. (fid/naz/riz)

 






Reporter: Ainul Hafidz

JOMBANG – Kondisi jembatan darurat di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandarkedungmulyo kian mengkhawatirkan. Pasangan bronjong di titik jembatan terlihat mulai ambles hingga lintasan jembatan kian menurun. Warga mengaku ketar-ketir saat melintas.

”Sekarang kerusakan jembatan semakin parah. Harusnya diutamakan (dibangun jembatan). Sebab, kalau sewaktu-waktu ambruk bisa fatal,” kata Hadi salah seorang warga, Kamis (25/5) kemarin.

Pantauan di lokasi, terlihat kondisi sejumlah rangka jembatan mulai karatan. Selain itu, kondisi lintasan jembatan juga kian menurun. Kondisi ini diperparah dengan pasangan bronjong untuk penguat tanggul di titik jembatan kian ambles.

Dijelaskan, sejak tanggul sungai longsor beberapa waktu lalu, kerusakan terus bermunculan. Sehingga sempat dilakukan penutupan, lantaran membahayakan warga. ”Setelah itu sudah diperbaiki, ditambah besi untuk penguat, baru dibuka lagi,” imbuh dia.

Meski sadar ancaman bahaya, namun warga mengaku terpaksa melintasi jembatan itu. Pasalnya, jika harus memutar, jaraknya terlalu jauh. ”Ya ketar-ketir saat lewat, takut sewaktu-waktu jembatannya ambruk. Tapi kalau lewat jalur lain jaraknya jauh,” bebernya.

Baca Juga :  Buruan, Belasan Peserta Sudah Mendaftar JJSJ

Namun demikian, tidak jarang warga memilih jalur lain demi keamanan. ”Untuk anak SD sekarang kadang lewat jembatan lain, kalau yang SMA dari Pucangsimo itu biasanya lewat jembatan (jalan nasional) Plosorejo,” ujar dia.

Setiap harinya masih banyak warga yang melintasi jembatan. Baik itu anak-anak sekolah, pedagang, petani dan aktivitas warga lainnya. ”Setiap hari masih banyak yang melintas, makannya harapan kami mbok ya segera dibangun jembatannya,” bebernya.

Sementara itu, Kades Gondangmanis Lukman Hakim mengakui, kondisi jembatan darurat semakin membahayakan. ”Iya sekarang melengkung, mau nggak mau tetap pakai itu,” kata Lukman.

Dijelaskan, kerusakan terus bermunculan seiring dengan adanya longsoran tanggul. Karena terlalu lama tergerus air, tanggul dari material pasir longsor. Hingga dampaknya ke jembatan darurat. ”Jadi setelah dulu ditutup kita perkuat lagi, tapi tidak bisa dipulihkan lagi sehingga masih melengkung,” tutur dia.

Baca Juga :  Tiga Kepala SD Negeri di Jombang Masih Kosong, Ada yang Berminat?

Saat itu warga bersama pemdes melakukan penanganan dengan menambah material besi. Tujuannya agar jembatan tetap kuat. ”Insya Allah sekarang masih kuat, karena kita tambahi dengan pembesian,” lanjut Lukman.

Jembatan Gondangmanis merupakan akses vital bagi warga. Selain penghubung Dusun Gondanglegi dengan Dusun Gondangmanis, juga merupakan akses ke desa lain. ”Dari Gondangmanis ke Brodot, Pucangsimo, Kayen dan Bandarkedungmulyo serta akses ke kantor kecamatan,” tutur dia.

Dikatakan, warga setempat sudah sejak enam tahun terakhir melintasi jembatan sementara. Menyusul jembatan utama runtuh 2017 lalu. ”Jadi rusaknya sudah lama, 2017 ambruk. Lalu dibuatkan jembatan sementara sampai sekarang dipakai,” kata Lukman. (fid/naz/riz)

 






Reporter: Ainul Hafidz

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/