JOMBANG – Polemik pembelihan lahan warga Dusun Kwacang, Desa Sukodadi, Kecamatan Kabuh yang dilakukan PT Peternakan Ayam Manggis (PAM) terus bergulir. Terbaru, warga yang lahannya belum dilunasi meminta tolong kepada bupati agar perusahaan segera melunasi pembayaran jual beli tanah.
Permintaan itu ditulis dalam spanduk dan ditancapkan di salah satu bidang lahan yang dijual ke perusahaan. Spanduk berukuran kurang lebih 1 x 2 meter itu ditancapkan di lahan milik Pujiono yang belum dilunasi. Spanduk itu bertuliskan “Bupati, Pak Camat, Pak Kades tooolooong !!! Dibantu Agar PT Magis melunasi lahan kulo”.
Pujiono warga yang lahannya belum dilunasi mengaku kecewa karena pihak PT belum melakukan pelunasan lahannya sejak tahun 2019 lalu. “Ya ini sudah menunggu lama tapi belum ada kejelasan,” ujarnya.
Terlebih lagi, mediasi yang dilakukan di kecamatan juga berjalan buntu. Sampai sekarang belum diketahui kapan akan dilakukan pembayaran. “Ini salah satu cara kami agar lahan yang belum lunas segera dilunasi,” ungkapnya.
Dirinya berharap, setelah melakukan pemasangan spanduk ini, bupati bisa membantu mencarikan jalan keluar terhadap nasib para petani. ”Harapan kami pemerintah serius membantu agar cepet lunas,” tegas Pujiono.
Saat dikonfirmasi, Anjik Eko Saputro Camat Kabuh sudah mengetahui aksi warga yang memasang spanduk. “Kami dapat info Rabu (21/12) malam. Nanti kami akan turun ke lokasi,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, pihaknya juga akan mencari solusi terbaik agar permasalahan ini bisa segera diselesaikan. “Intinya kami mendukung dan membantu warga agar bisa segera dilakukan pelunasan,” ungkapnya.
Dari hasil koordinasi dengan perwakilan perusahaan, perlunasan akan dilakukan dalam waktu dekat. “Informasi yang kami dapat dalam bulan ini akan dilakukan pelunasan,” pungkas Anjik.
Sementara saat koran ini menghubungi kantor PT Peternakan Ayam Manggis, salah satu operator mengatakan pihaknya akan menanyakan terlebih dahulu ke pimpinan. “Coba nanti saya tanyakan ke pimpinan kita, cuma sekarang belum datang. Karena saya kurang jelas,” pungkasnya singkat. (yan/naz/riz)