JOMBANG – Neon box bertuliskan Pasar Peterongan banyak yang rusak. Ada tiga titik yang terpaksa ditali menggunakan rafia. Masing-masing di huruf A, O dan N. Bisa ditebak, neon box ini tak sedap dipandang.
Pantauan di lokasi, kerusakan neon box juga beragam. Untuk huruf A kondisinya sudah doyong ke belakang dan nyaris ambruk. Sementara dua huruf lainnya pecah. ”Rusaknya sudah lumayan lama, hampir setahun lebih,” kata Mustain salah seorang penarik becak.
Dia yang setiap hari mangkal di depan titik nenon box ini mengatakan, kerusakan muncul dengan kondisi berbeda. Mulai dari pecah hingga bahan akrilik yang tak lagi menempel. ”Yang pecah malah lebih banyak, satu huruf itu pecah sampai lima bagian,” imbuhnya.
Untuk dua huruf yang sudah pecah misalnya, menurut Mustain sebelumnya dibiarkan rusak begitu saja. Tidak ada perbaikan. ”Mau nggak mau ditali sama teman-teman,” ujar Mustain. Sebagian yang pecah juga ditempelkan. Namun, tak bisa utuh karena ditali menggunakan rafia. ”Teman-teman di sini yang nali, pecah masak dibiarkan saja,” tuturnya.
Selama ini kerusakan tak hanya muncul satu atau dua kali. ”Mungkin nggak dirawat atau bagaimana, pasti ada yang rusak. Dulu awalnya huruf O saja, sekarang satunya mau roboh,” beber Mustain.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang Suwignyo, mengaku belum mengetahui persis kerusakan neon box Pasar Peterongan. ”Coba kita cek ke lokasi dulu, mohon waktu,” pungkasnya saat dikonfirmasi Sabtu (21/1). (fid/bin/riz)
Reporter: Ainul Hafidz
JOMBANG – Neon box bertuliskan Pasar Peterongan banyak yang rusak. Ada tiga titik yang terpaksa ditali menggunakan rafia. Masing-masing di huruf A, O dan N. Bisa ditebak, neon box ini tak sedap dipandang.
Pantauan di lokasi, kerusakan neon box juga beragam. Untuk huruf A kondisinya sudah doyong ke belakang dan nyaris ambruk. Sementara dua huruf lainnya pecah. ”Rusaknya sudah lumayan lama, hampir setahun lebih,” kata Mustain salah seorang penarik becak.
Dia yang setiap hari mangkal di depan titik nenon box ini mengatakan, kerusakan muncul dengan kondisi berbeda. Mulai dari pecah hingga bahan akrilik yang tak lagi menempel. ”Yang pecah malah lebih banyak, satu huruf itu pecah sampai lima bagian,” imbuhnya.
Untuk dua huruf yang sudah pecah misalnya, menurut Mustain sebelumnya dibiarkan rusak begitu saja. Tidak ada perbaikan. ”Mau nggak mau ditali sama teman-teman,” ujar Mustain. Sebagian yang pecah juga ditempelkan. Namun, tak bisa utuh karena ditali menggunakan rafia. ”Teman-teman di sini yang nali, pecah masak dibiarkan saja,” tuturnya.
Selama ini kerusakan tak hanya muncul satu atau dua kali. ”Mungkin nggak dirawat atau bagaimana, pasti ada yang rusak. Dulu awalnya huruf O saja, sekarang satunya mau roboh,” beber Mustain.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) Jombang Suwignyo, mengaku belum mengetahui persis kerusakan neon box Pasar Peterongan. ”Coba kita cek ke lokasi dulu, mohon waktu,” pungkasnya saat dikonfirmasi Sabtu (21/1). (fid/bin/riz)
Reporter: Ainul Hafidz