28 C
Jombang
Thursday, June 8, 2023

Banyak Padi Mati Akibat Banjir, Petani Terpaksa Tanam Ulang

JOMBANG – Petani di Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben, yang sawahnya terdampak banjir hanya bisa mengelus dada. Ini setelah banyak tanaman padi yang mati sehingga mereka harus menanam ulang.

Menurut Rohmat salah seorang petani, setelah air banjir surut, seluruh tanaman yang sebelumnya tenggelam sudah terlihat. ”Tapi sudah nggak karuan padinya, banyak yang mati,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Banjir yang terjadi hampir satu minggu membuat tanaman padi tidak bisa bertahan. Sebagian besar tanaman padi mati. ”Belum lihat semua, kalau nggak bisa disulami ya tanam lagi,” imbuh dia.

Hanya saja, ia merasa khawatir saat musim hujan seperti sekarang ini khawatir terjadi banjir lagi. “Serba repot, masalahnya setelah kita tanam lagi nanti kena banjir, tambah makin rugi,” keluhnya.

Baca Juga :  Harga Anjlok, Petani Jagung Rugi Besar

Karena itu, untuk sementara ia membiarkan tanaman padi di lahan miliknya setelah terdampak banjir. Menunggu beberapa hari ke depan. ”Bibit padi juga sudah nggak ada, bisanya beli atau cari ke petani lain. Rata-rata di sini sudah di atas 16 hari,” beber Rohmat.

Senada dikatakan Sodikin, rata-rata tanaman padi yang terdampak banjir kondisi kondisinya layu. ”Hampir semua sudah mupuk, kena banjir sekarang jadi layu,” celetuknya kemarin. Sebagian petani memilih membiarkan tanaman padinya karena layu. ”Ada yang selamat, cuma pertumbuhannya jelas tidak bisa normal. Makanya ditunggu satu minggu, mau tanam lagi cari bibit jelas susah,” imbuh dia.

Sebelumnya, M Rony Kepala Dinas Pertanian Jombang, mengaku sudah menerjurkan tim untuk meninjau lokasi sawah yang terendam banjir. Baik di Kecamatan Kesamben maupun di Kecamatan Megaluh. Semua sawah yang terendam banjir itu karena curah hujan tinggi selama dua hari terakhir. Terlebih lagi, saluran buang tidak memadai sehingga air meluber ke sawah.

Baca Juga :  Bupati Jombang Serahkan Bantuan ke Korban Kebakaran di Plandaan

Dia menganalisa, kondisi tanaman padi yang terendam banjir masih aman dan tidak mati. Hal itu dipengaruhi genangan banjir yang baru tiga hari. ”Beda kalau sampai tujuh hari ke atas, tanaman bisa mati,” pungkasnya. (fid/bin/riz)

 






Reporter: Ainul Hafidz

JOMBANG – Petani di Desa Kedungbetik, Kecamatan Kesamben, yang sawahnya terdampak banjir hanya bisa mengelus dada. Ini setelah banyak tanaman padi yang mati sehingga mereka harus menanam ulang.

Menurut Rohmat salah seorang petani, setelah air banjir surut, seluruh tanaman yang sebelumnya tenggelam sudah terlihat. ”Tapi sudah nggak karuan padinya, banyak yang mati,” katanya kepada Jawa Pos Radar Jombang.

Banjir yang terjadi hampir satu minggu membuat tanaman padi tidak bisa bertahan. Sebagian besar tanaman padi mati. ”Belum lihat semua, kalau nggak bisa disulami ya tanam lagi,” imbuh dia.

Hanya saja, ia merasa khawatir saat musim hujan seperti sekarang ini khawatir terjadi banjir lagi. “Serba repot, masalahnya setelah kita tanam lagi nanti kena banjir, tambah makin rugi,” keluhnya.

Baca Juga :  Jalan Berdebu dan Licin Dampak Proyek, PUPR: Pembersihan Tak Maksimal

Karena itu, untuk sementara ia membiarkan tanaman padi di lahan miliknya setelah terdampak banjir. Menunggu beberapa hari ke depan. ”Bibit padi juga sudah nggak ada, bisanya beli atau cari ke petani lain. Rata-rata di sini sudah di atas 16 hari,” beber Rohmat.

Senada dikatakan Sodikin, rata-rata tanaman padi yang terdampak banjir kondisi kondisinya layu. ”Hampir semua sudah mupuk, kena banjir sekarang jadi layu,” celetuknya kemarin. Sebagian petani memilih membiarkan tanaman padinya karena layu. ”Ada yang selamat, cuma pertumbuhannya jelas tidak bisa normal. Makanya ditunggu satu minggu, mau tanam lagi cari bibit jelas susah,” imbuh dia.

Sebelumnya, M Rony Kepala Dinas Pertanian Jombang, mengaku sudah menerjurkan tim untuk meninjau lokasi sawah yang terendam banjir. Baik di Kecamatan Kesamben maupun di Kecamatan Megaluh. Semua sawah yang terendam banjir itu karena curah hujan tinggi selama dua hari terakhir. Terlebih lagi, saluran buang tidak memadai sehingga air meluber ke sawah.

Baca Juga :  SMPN 1 Mojowarno Gelar Karya P5 Terkait Pengelolaan Sampah

Dia menganalisa, kondisi tanaman padi yang terendam banjir masih aman dan tidak mati. Hal itu dipengaruhi genangan banjir yang baru tiga hari. ”Beda kalau sampai tujuh hari ke atas, tanaman bisa mati,” pungkasnya. (fid/bin/riz)

 






Reporter: Ainul Hafidz

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/