JOMBANG – Belasan batu andesit yang diduga peninggalan purbakala berukuran besar terbengkalai di pinggir sungai di Dusun Betek Selatan, Desa Betek, Kecamatan Mojoagung, kemarin (17/5). Sayang, temuan warga bertahun-tahun ini belum mendapat perhatian dari pihak terkait.
Pantauan di lokasi, tampak belasan batu andesit berceceran di plengsengan sungai dekat jembatan Betek. Sedikitnya, ada 16 batu andesit berukuran tak sama. Ada satu batu andesit dengan motif ukiran layaknya batu di candi. Ukuran setiap batu bervariasi, ada yang berukuran 60 x 60 cm, dan ada yang berukuran 30 x 20 cm. Selain itu, ada puluhan batu bata kuno dengan kondisi hancur.
Bambang Santoso, 52, warga setempat menjelaskan, penemuan batu andesit yang ada di pinggir sungai Betek sudah ada sejak dulu. ”Mungkin sudah ada beberapa tahun yang lalu, dulu pernah mau dipindahkan warga, tapi ditegur petugas dari BPCB,’’ ujarnya saat ditemui Jawa Pos Radar Jombang, kemarin (17/5).
Belasan batu andesit itu, tak berpindah tempat meski kebanjiran. Bahkan, ketika plengsengan terkikis banjir, sejumlah batu lainnya ikut ambrol. ”Kata orang tua saya, di situ ada struktur yang tertimbun tanah,’’ tambah dia.
Warga setempat sering menyebut lokasi itu sebagai Balewerti. Sebutan itu hingga kini dipakai nama jalan di Dusun Betek Selatan. ”Entah itu di lokasi situs atau dimana, yang jelas ada Balewerti,’’ tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, M Faruq Kades Betek membenarkan temuan belasan batu andesit di sungai tersebut. ”Ya, memang ada batu kuno, lokasinya dekat jembatan dan kelihatan dari jalan,’’ ujar dia kepada wartawan koran ini.
Sebenarnya, temuan batu kuno tersebut sudah lama. Namun karena akses pelaporan dirasakan sulit, hingga kini belum ada penanganan lebih lanjut dari pihak terkait. ”Sudah lama ditemukan, bertahun tahun yang lalu,’’ pungkasnya. (ang/bin/riz)