JOMBANG – Dari data yang dihimpun ada empat kecamatan di Jombang yang ada pupolasi sapi terjangkit PMK, jumlahnya ratusan ekor. Baik sapi pedaging maupun sapi perah. Namun, Kecamatan Wonosalam mencatatkan kasus paling banyak .
“Di Kecamatan Wonosalam, suspek PMK ditemukan di Desa Sumberjo, Panglungan dan Desa Wonokerto, totalnya ada 110 ekor sapi,” terang Haris Aminuddin Camat Wonosalam. Ia menyampaikan, di Desa Sumberjo hingga Kamis (12/5), tercatat 61 ekor. Seluruhnya berada di Dusun Sidolegi.
“Di dusun ini ada 3 kasus anakan sapi suspek PMK mati, 6 ekor sudah dijual pemiliknya,” rincinya. Sedangkan di Desa Panglungan, sapi suspek PMK terdapat di Dusun Sranten sebanyak 47 ekor. Tiga di antaranya sudah mati. “Di Sranten 31 ekor sapi perah, termasuk tiga yang mati, sisanya sapi potong,” tambahnya.
Sementara di Desa Wonokerto, kasus suspek PMK ditemukan di Dusun Sudimoro. Sebanyak empat ekor sapi. “Tiga awalnya dari satu sapi yang menular ke sapi lainnya dalam satu kandang,” imbuh dia. Saat ditemukan (9/5) lalu, sapi-sapi itu mengalami gejala seperti PMK. Mulai bibir melepuh, air liur berlebihan hingga luka pada kuku.
Hingga kemarin, seluruh sapi masih dalam pengobatan petugas. Kondisi ratusan sapi terpantau sudah mulai stabil. “90 persen lebih sudah mulai mau makan, tidak ada air liur berlebihan lagi,” tegasnya.
Sapi suspek PMK lainnya juga terdapat di Kecamatan Mojowarno. Jumlahnya delapan ekor yang tersebar di dua desa. “Lokasinya di Desa Rejoslamet 3 ekor sapi, dan Desa Grobogan 5 ekor sapi,” terang Supriono Camat Mojowarno, saat dikonfirmasi, kemarin (13/5).
Delapan ekor sapi itu mengalami gejala mirip PMK sejak beberapa hari terakhir. “Ini sebenarnya milik satu orang yang kandangnya terpisah, seluruhnya masih dalam perawatan,” jelasnya.
Hal sama juga terdapat di Kecamatan Tembelang, yang mencatat enam kasus suspek PMK. Seluruhnya berada di Dusun Kendilwesi, Desa Pulorejo. “Itu satu kandang, ada enam ekor yang sakit, dua mati, belum ada temuan lagi,” sahut Agus Santoso Camat Tembelang.
Serta Kecamatan Kabuh yang mencatat satu ekor sapi suspek PMK. Lokasisnya berada di Desa Manduro. “Di Manduro satu ekor saja, dan informasi terakhir masih penyembuhan,” pungkas Anjik Eko Saputro Camat Kabuh.