28 C
Jombang
Thursday, June 8, 2023

Kantor Cabang BMQ Attartil Jombang Wisuda 131 Guru Alquran

JOMBANG – Kantor Cabang Yayasan Belajar Membaca Alquran (BMQ) Attartil Jombang menggelar wisuda ketujuh Pendidikan Guru Pengajar Alquran (PGPQ) di Ruang Bung Tomo, kemarin. Ada 131 guru Alquran yang diwisuda. ’’BMQ Attartil membantu meningkatkan kualitas guru Alquran, juga administrasi dan kelembagaannya,’’ kata Ketua Cabang BMQ Attartil Jombang, Fauziyah.

Banyak guru Alquran yang mengajarnya belum sesuai standar. Makanya BMQ Attartil menggelar pembinaan di sejumlah tempat di Jombang agar semakin banyak guru Alquran yang sesuai standar. ’’Agar Jombang beriman tidak hanya menjadi slogan,’’ ucapnya. Kedepan, dia berharap ada akreditasi guru Alquran sebelum diberi intensif, agar semakin banyak guru yang mau meningkatkan kualitas mengajarnya.

Baca Juga :  Kasus Kematian Covid-19 di Jombang Masih Tinggi

Ketua BMQ Attartil Pusat, H Imam Syafi’i, berharap, para wisudawan mau menyempurnakan belajarnya. Dengan melanjutkan ke jenjang tarjim lafdiyah Alquran. Agar benar-benar bisa membaca Alquran haqqa tilawatih. Yakni dengan lisan, akal yang memikirkan maknanya dan hati yang meresapi kandungannya. ’’Sahabat Alquran itu tiap hari baca minimal 200 ayat,’’ ucapnya.

Kasi PAIS Kemenag, Agus Salim, berharap para guru TPQ mengajar dengan ikhlas. ’’Bentuk ikhlas itu taat prosedur,’’ ucapnya. Termasuk taat mengurus piagam TPQ ke Kemenag agar saat ada insentif bisa dapat. Dia juga mendorong agar BMQ Attartil menawarkan program ke sekolah-sekolah.

Staf Ahli Pemkab Wignyo Handoko menyatakan, bupati sangat mengapresiasi para guru Alquran. Makanya setiap tahun selalu mengalokasikan pemberian insentif untuk guru Alquran.

KH Lukman Hakim dalam ceramahnya berharap, para guru Alquran mengajar ikhlas karena Allah. ’’Kalau ikhlas, Allah sendiri yang membalas,’’ ucapnya. Dia mendorong para guru Alquran tetap punya pekerjaan atau usaha sampingan. Agar tidak njagakno dari mengajar Alquran. ’’Ada ibu yang ngajar Alquran sambil berusaha seadanya. Suaminya meninggal, anaknya enam. Alhamdulillah keenam anaknya semuanya bisa lulus pesantren,’’ urainya.

Predikat wisudawan terbaik diraih Hanida Fitroh (Ngoro), Anik Amirotul Mu’minah (Bandarkedungmulyo) dan Trisca Setiyorini (Ngusikan).

Wisuwadan teladan, Siti Romlah (Gudo), usia  59 tahun dan Miftahul Jannah (Mojowarno) usia 57 tahun.






Reporter: Wenny Rosalina

JOMBANG – Kantor Cabang Yayasan Belajar Membaca Alquran (BMQ) Attartil Jombang menggelar wisuda ketujuh Pendidikan Guru Pengajar Alquran (PGPQ) di Ruang Bung Tomo, kemarin. Ada 131 guru Alquran yang diwisuda. ’’BMQ Attartil membantu meningkatkan kualitas guru Alquran, juga administrasi dan kelembagaannya,’’ kata Ketua Cabang BMQ Attartil Jombang, Fauziyah.

Banyak guru Alquran yang mengajarnya belum sesuai standar. Makanya BMQ Attartil menggelar pembinaan di sejumlah tempat di Jombang agar semakin banyak guru Alquran yang sesuai standar. ’’Agar Jombang beriman tidak hanya menjadi slogan,’’ ucapnya. Kedepan, dia berharap ada akreditasi guru Alquran sebelum diberi intensif, agar semakin banyak guru yang mau meningkatkan kualitas mengajarnya.

Baca Juga :  Penyelam Kediri Mendominasi Kejurkab Selam di Jombang

Ketua BMQ Attartil Pusat, H Imam Syafi’i, berharap, para wisudawan mau menyempurnakan belajarnya. Dengan melanjutkan ke jenjang tarjim lafdiyah Alquran. Agar benar-benar bisa membaca Alquran haqqa tilawatih. Yakni dengan lisan, akal yang memikirkan maknanya dan hati yang meresapi kandungannya. ’’Sahabat Alquran itu tiap hari baca minimal 200 ayat,’’ ucapnya.

Kasi PAIS Kemenag, Agus Salim, berharap para guru TPQ mengajar dengan ikhlas. ’’Bentuk ikhlas itu taat prosedur,’’ ucapnya. Termasuk taat mengurus piagam TPQ ke Kemenag agar saat ada insentif bisa dapat. Dia juga mendorong agar BMQ Attartil menawarkan program ke sekolah-sekolah.

Staf Ahli Pemkab Wignyo Handoko menyatakan, bupati sangat mengapresiasi para guru Alquran. Makanya setiap tahun selalu mengalokasikan pemberian insentif untuk guru Alquran.

KH Lukman Hakim dalam ceramahnya berharap, para guru Alquran mengajar ikhlas karena Allah. ’’Kalau ikhlas, Allah sendiri yang membalas,’’ ucapnya. Dia mendorong para guru Alquran tetap punya pekerjaan atau usaha sampingan. Agar tidak njagakno dari mengajar Alquran. ’’Ada ibu yang ngajar Alquran sambil berusaha seadanya. Suaminya meninggal, anaknya enam. Alhamdulillah keenam anaknya semuanya bisa lulus pesantren,’’ urainya.

Predikat wisudawan terbaik diraih Hanida Fitroh (Ngoro), Anik Amirotul Mu’minah (Bandarkedungmulyo) dan Trisca Setiyorini (Ngusikan).

Wisuwadan teladan, Siti Romlah (Gudo), usia  59 tahun dan Miftahul Jannah (Mojowarno) usia 57 tahun.






Reporter: Wenny Rosalina

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/