JOMBANG – Selain kondisi keuangan yang amburadul, BUMDesma yang mendapat bantuan sapi dan ayam dari Kemendes PDTT juga kinerjanya tak jelas. Setelah pengunduran diri direktur lama, penunjukan direktur baru juga tak kunjung dilakukan. termasuk kondisi bisnisnya yang tak berkembang.
Mantan direktur Bumdesma Toni Budiman mengatakan, usai mundur dari direktur, dia sudah tak lagi mengetahui atau ikut campur terkait pengelolaan BUMDesma. Hingga kini, kondisi kepengurusan BUMDesma ini juga tak jelas arahnya.
”Setelah saya mundur mestinya ditindaklanjuti komisaris membicarakan keuangan sebelum saya mundur dan memilih direktur baru, sehingga perputaran atau kegiatan tetap berjalan,” kata Toni.
Namun sampai sekarang, lanjut dia, belum ada pertemuan terkait itu. Berikut sebelum dia mundur, tak ada rapat bersama membahas pengelola keuangan BUMDesma saat itu. ”Secara formal waktu itu tidak ada, cuma sudah melalui bendahara,” imbuh dia.
Sebelumnya, karut-marut bantuan sapi dari Kemendes PDTT yang dikelola BUMDesma di Dusun Denanyar Selatan, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang terus menjadi bola panas. Selain keberadaan sapi tak jelas, kegiatan usaha BUMDesma juga merugi. Pelaporan anggaran BUMDesmas juga tak jelas.
Hal ini diakui Inggar Imawati bendahara BUMDesma (badan usaha milik desa bersama), saat ini kegiatan usaha BUMDesma. hanya bertumpu pada penjualan telur ayam yang juga tak sebanding dengan pengeluaran untuk pakan. Bahkan, kegiatan usaha BUMDesma tersebut masih belum ada planning ke depan untuk meningkatkan atau mengembangkan usaha tersebut. Terlebih lagi, kegiatan usaha sapi saat ini tidak berjalan karena tidak jelas keberadaannya.
Saat ditanya apakah masih ada sisa anggaran dari penyertaan modal sejumlah desa yang masing-masing menyetorkan Rp 50 juta dari dana desa, Inggar mengaku tidak bisa memberikan keterangan. Namun, direktur BUMDesma sekarang sudah mengundurkan diri, meski tanpa belum dilampiri surat tertulis.
Sebelumnya, M Zainuddin Arif Kepala Desa/Kecamatan Megaluh yang juga salah satu komisaris BUMDesma menyebut usai direktur lama mengundurkan diri, sampai saat ini posisi direktur BUMDesma masih kosong.
Pihaknya menyebut, para komisaris hingga kemarin juga belum mengetahui secara pasti bagaimana kelanjutan bantuan senilai Rp 500 juta itu. Namun, dalam waktu dekat disebutnya akan ada pertemuan kembali. (fid/naz/riz)