JOMBANG – Proyek irigasi Pariterong (Papar-Turi-Peterongan) sampai saat ini belum sepenuhnya tersambung. Penyebabnya masih ada lahan yang belum terbebas. Ditargetkan seluruh bangunan tersambung tahun ini.
Seperti terpantau di Desa Pundong, Kecamatan Diwek (4/8) kemarin, beberapa material bangunan proyek sudetan belum sepenuhnya menyambung. Antara satu lokasi yang sudah dibangun terputus dengan lahan sawah, beberapa di antaranya terpotong jalan.
Pandangan serupa juga terpantau di Desa Watugaluh. Terdapat bangunan irigasi dengan panjang sekira 100 meter.
Dikonfirmasi terkait itu Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Jombang Sultoni mengakui, saat ini bangunan masih terputus. Pemerintah pusat hanya menggarap lahan yang sudah bebas. ”Jadi targetnya tahun ini tersambung mulai titik nol di Desa Jatiganggong (Kecamatan Perak, Red) sampai Pandanwangi,” kata Sultoni.
Menurutnya, itu setelah rapat koordinasi yang diikuti pihaknya beberapa waktu lalu. Dari titik nol terputus di Desa Godong. Sementara yang sudah tersambung hanya di titik nol Desa Jatiganggong, Kecamatan Perak ke Desa Tanggungan, Kecamatan Gudo. ”Lalu ada bangunan lagi di Desa Brambang, dan Pundong. Di sana juga per spot, terputus karena terkendala pembebasan lahan,” imbuh dia.
Untuk saat ini, lanjut Sultoni, proyek kembali dilanjutkan. Informasi terakhir diterima tengah mengerjakan di Desa Balongbesuk dan Desa Pandanwangi. ”Di situ ada melintang jalan dan saluran. Untuk konstruksi nanti pakai siphon, balai (BBWS Brantas, Red) kemarin sudah minta pengeringan pekerjaan saluran,” ujar Sultoni.
Upaya menyambung setiap titiknya dilakukan agar proyek yang sudah lama tak selesai itu segera bisa difungsikan. ”Target atau rencana balai nyambung semua sehingga utuh saluran, tidak putus-putus,” tutur dia.
Dikatakan, rencana proyek irigasi itu memiliki panjang 15 kilometer hingga berakhir di Kecamatan Mojowarno. ”Rencananya mensuplay di beberapa kecamatan, seperti Peterongan, Jogoroto dan sekitarnya,” kata Sultoni. (fid/naz)